Daftar Isi:
  • Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah tindakan supervisi, kepuasan gaji, serta promosi berpengaruh terhadap tingkat kepuasan kerja dan apakah tingkat kepuasan kerja berpengaruh terhadap keinginan berpindah, dimana dalam penelitian ini responden yang akan diteliti adalah auditor. Auditor yang dimakud adalah tenaga pemeriksa yang bekerja di Kantor Akuntan Publik pada tingkatan jabatan di bawah supervisor, dengan pertimbangan bahwa variabel tindakan supervisi akan relevan digunakan dalam penelitian ini, karena tindakan supervisi yang dimaksud adalah tindakan supervisi yang dilakukan oleh supervisor terhadap auditor (staf auditor) dalam kegiatan operasional rutin Kantor Akuntan Publik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Patten (1995) untuk pertanyaan variabel tindakan supervisi, instrumen dari Adams (1965) (dalam Wibowo, 2003:15) untuk pertanyaan variabel kepuasan gaji, Hasibuan (2000) (dalam Yudayanti, 2003:17) untuk pertanyaan variabel promosi, Robbins (1996) (dalam Wibowo, 2003:15) untuk pertanyaan variabel tingkat kepuasan kerja, dan Abelson (1987) (dalam Handoyo, 2004:25) untuk pertanyaan variabel keinginan berpindah. Untuk menguji pengaruh tindakan supervisi, kepuasan gaji, serta promosi terhadap tingkat kepuasan kerja digunakan analisis regresi berganda, sedangkan untuk menguji pengaruh tingkat kepuasan kerja terhadap keinginan berpindah digunakan analisis regresi linier sederhana. Dari 16 Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Semarang, hanya 9 KAP yang mau berpartisipasi, dengan jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 45 kuesioner. Berdasarkan analisis yang digunakan dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa ada pengaruh dan signifikan dari variabel tindakan supervisi, kepuasan gaji, serta promosi terhadap tingkat kepuasan kerja, dimana hasil yang didapat bahwa ketiga variabel tersebut berpengaruh positif. Sehingga, semakin tinggi tindakan supervisi, kepuasan gaji, serta promosi, maka akan semakin tinggi tingkat kepuasan kerja. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan ada pengaruh negatif dan signifikan dari variabel tingkat kepuasan kerja terhadap keinginan berpindah, sehingga semakin tinggi tingkat kepuasan kerja, maka semakin rendah keinginan berpindah.