Daftar Isi:
  • Jahe merupakan tanaman herbal yang memiliki dampak farmakologi dan antioksidan yang tinggi. Dalam pemanfaatannya jahe diolah menjadi simplisia untuk memperpanjang umur simpannya. Simplisia adalah salah satu bentuk pengolahan bahan pangan melalui proses pengeringan tanpa mengalami proses pengolahan yang lain. Kualitas simplisia ditentukan dari pasca panen, proses pengolahan hingga penyimpanan. Selama proses pasca panen hingga penyimpanan simplisia rentan terhadap kontaminasi biologi. Penggunaan larutan H2O2 3% sebagai sanitizer dapat meminimalisir kontaminasi biologi yang ada di simplisia jahe. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas larutan H2O2 3% pada konsentrasi 30 ppm dan 60 ppm dengan waktu perendaman 2 menit, 4 menit, dan 6 menit dalam menjaga kualitas dari mutu jahe yang dikeringkan dengan menggunakan metode solar tunnel dryer. Perlakuan pada penelitian ini dibagi menjadi 7 yaitu kontrol/tanpa perendaman H2O2, perendaman H2O2 30 ppm selama 2 menit, perendaman H2O2 30 ppm selama 4 menit, perendaman H2O2 30 ppm selama 6 menit, perendaman H2O2 60 ppm selama 2 menit, perendaman H2O2 60 ppm selama 4 menit dan perendaman H2O2 60 ppm selama 6 menit. Dari hasil penelitian diperoleh waktu pengeringan terlama dicapai pada perlakuan perendaman H2O2 6 menit untuk semua konsentrasi. Perlakuan perendaman dengan larutan H2O2 ini menghasilkan warna yang lebih cerah pada jahe kering dibandingkan kontrol.Perlakuan perendaman H2O2 30 ppm 2 menit menghasilkan nilai aktivitas antioksidan (% inhibition) tertinggi pada jahe kering yaitu 83,702±2,208. Nilai oleoresin (% oleoresin) tertinggi jahe kering dihasilkan pada perlakuan perendaman larutan H2O2 30 ppm 4 menit yaitu 12,549 ± 0,280, serta menghasilkan presentase resiko kontaminasi jamur paling sedikit yaitu 33,33 ± 33,17. Residu H2O2 terendah pada jahe kering dihasilkan pada perlakuan perendaman H2O2 30 ppm 6 menit yaitu 7,772 ppm.