IDENTIFIKASI DAN POTENSI ANTIMIKROBA BAKTERI ASAM LAKTAT YANG DIISOLASI DARI ASINAN REBUNG BAMBU AMPEL (Bambusa vulgaris) DENGAN LAMA FERMENTASI 5 DAN 13 HARI
Daftar Isi:
- Bambu Ampel (Bambusa vulgaris) merupakan salah satu jenis bambu yang rebungnya dapat dikonsumsi. Rebung yang difermentasi dengan penambahan garam disebut sebagai asinan rebung. Dalam fermentasi asinan rebung, bakteri asam laktat dapat tumbuh dan menghasilkan senyawa antimikroba seperti asam laktat, bakteriosin, dan hidrogen peroksida. Senyawa – senyawa antimikroba yang dihasilkan dapat berpotensi untuk memperpanjang umur simpan bahan pangan karena dapat menghambat dan menginaktivasi mikroorganisme patogen dan pembusuk pada makanan. Pertumbuhan bakteri asam laktat yang dihasilkan selama proses fermentasi asinan rebung dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu inkubasi, temperatur perlakuan panas, pH dan kandungan nutrisi. Fermentasi asinan rebung dapat dilakukan pada suhu ruang maupun suhu rendah. Perbedaan perlakuan yaitu perbedaan suhu fermentasi dan lama waktu fermentasi akan mempengaruhi genus bakteri asam laktat yang tumbuh. Bakteri asam laktat dengan genus yang berbeda dapat memiliki potensi antimikroba yang berbeda pula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengetahui potensi antimikroba bakteri asam laktat yang diisolasi dari asinan rebung bambu ampel dengan lama fermentasi 5 dan 13 hari. Fermentasi dilakukan pada suhu rendah yaitu sekitar 150C. Pengujian yang dilakukan meliputi uji total plate count, identifikasi bakteri asam laktat berdasarkan morfologikal, pewarnaan Gram, pewarnaan spora, uji katalase, uji motilitas, uji produksi gas, dan pengujian kemampuan pertumbuhan bakteri asam laktat pada kadar NaCl 6,5% dan 18%, pH 4,4 dan 9,6 serta suhu 100C dan 450C. Untuk mengetahui potensi antimikroba dari bakteri asam laktat, dilakukan pengujian terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus (FNCC 0047) dan Escherichia coli (FNCC 0091) dengan metode difusi agar. Hasil pengujian total plate count menunjukkan bahwa jumlah koloni bakteri asam laktat mengalami penurunan dari perlakuan lama fermentasi 5 hari ke 13 hari yaitu 6,1 x 106 CFU/ml menjadi 7,6 x 105 CFU/ml. Berdasarkan hasil pengujian identifikasi bakteri asam laktat, diperoleh 26 isolat pada perlakuan 5 hari fermentasi dan 20 isolat pada perlakuan 13 hari fermentasi merupakan bakteri asam laktat. Berdasarkan hasil pengujian kemampuan pertumbuhan, seluruh bakteri asam laktat kedua perlakuan yaitu perlakuan 5 hari fermentasi dan 13 hari fermentasi merupakan bakteri asam laktat genus Lactobacillus karena dapat tumbuh dengan baik pada kadar NaCl 6,5%, pH 4,4 dan suhu 45°C. Hasil pengujian potensi antimikroba menunjukkan bakteri asam laktat genus Lactobacillus lebih efektif menghambat patogen Staphylococcus aureus (FNCC 0047) yang merupakan bakteri Gram positif dibandingkan Escherichia coli (FNCC 0091) yang merupakan bakteri Gram negatif. Selain itu, potensi antimikroba dari bakteri asam laktat genus Lactobacillus yang difermentasi 5 hari lebih efektif menghambat kedua jenis bakteri patogen yang diuji dibandingkan dengan yang difermentasi selama 13 hari.