PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS, REPUTASI AUDITOR, KOMPLEKSITAS, KEPEMILIKAN ASING, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBERADAAN RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RMC) PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA (Studi Empiris pada Perusahaan Non Finansial Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013)
Daftar Isi:
- Manajemen risiko merupakan salah satu hal yang wajib diperhatikan oleh perusahaan Fungsi pengawasan manajemen risiko merupakan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Namun, seiring perkembangannya, beberapa perusahaan membentuk komite khusus, yaitu Risk Management Committee (RMC) untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi pelaksanaan manajemen risiko. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini menguji beberapa faktor yang diduga dapat mempengaruhi kemungkinan keberadaan RMC. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan non finansial terdaftar di BEI tahun 2009-2013. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 843 perusahaan non finansial. Metode analisis yang digunakan adalah logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi rapat Dewan Komisaris, proporsi kepemilikan asing, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kemungkinan keberadaan RMC. Sedangkan proporsi Komisaris Independen, reputasi auditor, dan kompleksitas perusahaan tidak mempengaruhi kemunngkinan keberadaan RMC.