ANALISIS PENGARUH LAND SUBSIDENCE TERHADAP KAPASITAS SUNGAI SIANGKER SEMARANG MENGGUNAKAN EPA-SWMM
Daftar Isi:
- Kota Semarang secara geografis terletak di utara Provinsi Jawa Tengah, tepatnya pada 110°10’ - 110°31’ bujur timur dan 6°56’ - 7°11’ lintang selatan (Suripin, 2004). Hal tersebut menyebabkan Kota Semarang terbagi menjadi 2 wilayah yaitu wilayah perbukitan di bagian selatan dan dataran rendah di bagian utara (Soedarsono, 2011). Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang menjadi salah satu kota yang cepat mengalami pertumbuhan penduduk, ekonomi, industri dan pembangunan yang membutuhkan cukup banyak lahan. Cepatnya pertumbuhan dalam segala aspek di kota ini secara tidak langsung akan berdampak buruk bagi kelestarian lingkungan terutama bagi sistem drainase perkotaan karena pesatnya pertumbuhan tidak diimbangi dengan prasarana dan sarana yang memadai (Suripin, 2004). Kota Semarang menjadi salah satu kota yang sering mengalami banjir ketika musim hujan dan mengalami rob pada saat permukaan air laut pasang terutama pada wilayah yang terus mengalami land subsidence. Selain land subsidence, penyebab lain sering terjadinya banjir dan rob di kota ini disebabkan oleh adanya campur tangan manusia, sistem drainase yang tidak dapat menampung dengan baik (Prahananto dan Sugiyanto, 2008), terjadinya pendangkalan dasar sungai atau sedimentasi dan terjadi backwater (Sony, 2012).