Daftar Isi:
  • Teori keagenan berasumsi bahwa adanya dorongan individu untuk mengesampingkan tindakan untuk memaksimumkan kemampuannya. Maka timbul pikiran untuk memunculkan insentif untuk memaksimumkan utility nya. Penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa, insentif dan kinerja merupakan bagian dari pengelolaan yang kompleks untuk menunjukkan dan mempertahankan hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan. Namun ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja individu selain insentif, yaitu faktor keyakinan individu yang berupa locus of control yang merupakan faktor yang muncul dari dalam individu itu sendiri. Penelitian ini berusaha menguji faktor tersebut dengan mengajukan hipotesis “individu dengan insentif dan internal locus of control memiliki kinerja yang lebih tinggi daripada individu dengan insentif dan eksternal locus of control.” Dari hasil studi eksperimental dengan menggunakan 50 mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata yang memenuhi syarat, menunjukkan bahwa pengujian hipotesis menggunakan ANOVA satu arah menunjukkan hasil locus of control bahwa signifikan pada 0,001. Hasil dari pengujian menggunakan ANOVA tersebut memberikan arti bahwa individu dengan insentif dan internal locus of control memiliki kinerja lebih tinggi daripada individu dengan insentif dan eksternal locus of control. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian eksperimen ini (Ha1) terdukung.