HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA
Daftar Isi:
- Masa remaja merupakan masa terpenting bagi seseorang untuk menemukan dirinya, mereka harus menemukan nilai yang berlaku dan yang akan mereka capai di dalamnya. Remaja memiliki pemikiran tentang siapakah diri mereka dan apa yang membuat mereka berbeda dari orang lain. Penjelasan tentang diri akan dimulai dari informasi mengenai pemahaman diri remaja. Rasa percaya diri remaja merupakan pantulan pola asuh orang tuanya. Ini berarti bahwa sifat dan perilaku remaja dipengaruhi pola asuh dari kedua orang tuanya. Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang disiplin dan memberikan kasih sayang yang seimbang. Pola asuh yang menekankan kasih sayang dan perhatian kepada anak akan secara langsung melatih anak untuk lebih peka terhadap keadaan di sekitarnya. Landasan inilah yang menyebabkan pola sikap anak, perilaku dan kepribadiannya di kemudian hari. Pola asuh yang seperti ini yang dibutuhkan oleh remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara pola asuh demokratis dengan kepercayaan diri remaja. Kepercayaan diri remaja diukur dengan skala yang terdiri dariambisi, mandiri, optimis, tidak mementingkan diri sendiri, dan toleransi. Pola asuh demokratis diukur dengan skala yang terdiri dari lima aspek yaitu adanya aturan, kebebasan terkontrol, individualitas, komunikasi dua arah, sikap hangat. Subyek berjumlah 35 orang yaitu remaja yang berasal dari pendeta PARI. Hasil uji korelasi product moment memperoleh hasil r=0,463 (p < 0,01). Dapat disimpulkan terdapat hubungan positifyang sangat signifikan antara pola asuh demokratis dengan kepercayaan diri remaja. Semakin tinggi pola asuh demokratis orang tua, maka semakin tinggi kepercayan diri pada remaja. Sebaliknya, semakin rendah pola asuh demokratis orang tua, maka semakin rendah pula kepercayaan diri pada remaja.