Daftar Isi:
  • Indonesia memiliki 2 (dua) musim, musim kemarau dan musim hujan. Musim yang sudah tidak membuat kita tenang, karena selalu timbul penyakit yang datang silih berganti, apalagi kadang-kadang muncul penyakit baru yang tidak seringkali kita kenal, entah dari virus SARS dan virus lainnya yang susah disebut dan susah diingat oleh warga masyarakat. Kini muncul penyakit Leptospirosis yang menyerang di saat musim hujan yang mengakibatkan banjir dan saat terjadi air rob (air pasang) yang menyerang lingkungan yang rendah mudah kena banjir. Mereka tidak sadar akan hal tersebut, hal ini diakibatkan karena kurangnya sumber informasi mengenai penyakit tersebut. Metode yang dilakukan dalam pengambilan tugas akhir ini berupa bantuan wawancara, survei dan mencari data yang berkaitan dengan Leptospirosis serta teori-teori yang dapat membantu proses pembuatan perancangan komunikasi visual ini. Maka dari itu, hal ini dapat ditindaklanjutkan untuk saling berbagi informasi melalui perancangan komunikasi visual dengan konsep kreative yang sesuai dengan ajaran di bidang Desain Komunikasi Visual dan sedikit acara untuk mendukung proses perancangan komunikasi visual tersebut. Nama untuk kampanye ini adalah “Awas Leptospirosis!” dengan sudut pandang lebih waspada mengenai Leptospirosis melalui media komunikasi visual agar masyarakat lebih mudah memahami penyakit tersebut dan masyarakat dapat bertindak untuk melawan penyakit tersebut. Hal ini diharapkan dapat menjadi alasan dan pemecahan solusi dasar agar warga masyarakat Semarang mengenal dan lebih berhati-hati terhadap penyakit Leptospirosis. Selama proses pembuatan proyek akhir ini peranan desain komunikasi visual selalu dikutsertakan guna membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ada agar menciptakan suatu karya yang kreative yang berguna dan dapat dikembangkan lebih lanjut. Kata Kunci : Leptospirosis, Perancangan, Desain Komunikasi Visual