PERILAKU TANAH RESIDU YANG DISTABILISASI DENGAN LIMBAH KARBIT DAN ABU AMPAS TEBU
Main Authors: | Hatmoko, John Tri , Wigroho, Haryanto Yoso |
---|---|
Format: | Research NonPeerReviewed Book |
Subjects: | |
Online Access: |
http://e-journal.uajy.ac.id/9795/1/TS13638.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/9795/ |
Daftar Isi:
- Tanah residu pada umumnya bersifat labil, ukuran butiran kecil, kohesi dan sudut gesek dalamrendah. Tanah ini banyak dijumpai di Indonesia, lebih 50% menempati area di Indonesia. Oleh sifatnya yang labil dan mudah bergerak perlu diupayakan perbaikannya. Sebagai bahan tambah untuk perbaikan tanah, banyak bahan-bahan alternative dari tumbuhan yang mengandung silica tinggi seperti sekam padi (RHA), ampas tebu (AAT) dan lainnya. Telah diketahui bahwa baik abu ampas tebu maupun limbah karbit (CCR)merupakan limbah yang tidak dimanfaatkan, bahkan limbah karbit merupakan limbah yang berbahaya. Peneltian ini bertujuan meningkatkan perilaku tanah residu oleh penambahan AAT dan CCR pada tanah tersebut. Serangkaian pengujian yang dilakukan adalah uji sifat fisika, kimia dan mekanika tanah asli. Sifat mekanika tanah asli maupun yang distabilisasi dilakukan uji pemadatan standard an uji tekan bebas. Secara fisik, tanah adalah berbutir halus, lepas dan mudah terurai. Penambahan AAT 9% pada tanah tidak merubah MDD maupun kuat tekan bebas tanah, bahkan cenderung tetap. Penambahan CCR pada tanah meningkatkan MDD menurunkan OMC dan juga meningkatkan kuat tekan bebas, namun daktilitas tanah menurun. Demikian halnya dengan bertambahnya waktu pemeraman MDD tanah meningkat, OMC menurun, kuat tekan meningkat lebih dari 2x lipat, namun daktilitas tanah menurun