KUAT GESER TANAH EKSPANSIF YANG DISTABILISASI DENGAN ABU AMPAS TEBU – CALCIUM CARBIDE RESIDUE DAN INKLUSI SERAT GEOSINTETIS

Main Authors: Hatmoko, John Tri , Haryanto, YW.
Format: Research NonPeerReviewed Book
Subjects:
Online Access: http://e-journal.uajy.ac.id/8590/1/TS13637.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/8590/
Daftar Isi:
  • Di Indonesia , tanah ekspansif selalu menimbulkan masalah pada pembangunan infrastruktur dikarenakan daya dukungnya rendah dan sifat kembang-susutnya yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, usaha perbaikan tanah tersebut baik dalam hal perbaikan sifat kembang-susutnya maupun perbaikan sifat mekanikanya selalu diupayakan dan menarik untuk dibahas. Sebagai bahan tambah untuk perbaikan tanah, banyak bahanbahan alternative dari tumbuhan yang mengandung silica tinggi seperti sekam padi, ampas tebu dan lainnya. Telah diketahui bahwa baik abu ampas tebu maupun limbah karbit merupakan limbah yang tidak dimanfaatkan, limbah karbit utamanya termasuk limbah B3 yang cukup berbahaya. Awal penelitian ini adalah memperbaiki sifat kembang susut tanah ekspansif dengan menambahkan CCR. Pada tahap ini ditemukan bahwa pada kadar CCR 8% terjadi penurunan indeks plastisitas, potensi dan tekanan pengembangan yang cukup besar. Tahap berikutnya tanah + CCR 8% dicampur dengan AAT yang bevariasi dari 3, 6, 9 dan 12% yang diperam dengan waktu 7, 14, 21, 28 dan 36 hari. Peningkatan MDD dan kuat tekan bebas maksimum terjadi pada masa pemeraman 28 hari dengan kadar AAT 9%. Pada tahap akhir penelitian ini, tanah + 8% CCR +9% AAT dengan waktu peram 28 hari di berikan tulangan serat geosintetis dengan prosentase 2 dan 4% dan diuji pemadatan, dan geser langsung. MDD tanah + CCR +AAT meningkat berbanding lurus dengan peningkatan prosentase serat, , sedangkan OMC tanah mengalami penurunan. Temuan uji geser langsung adalah : daktilitas tanah meningkat dengan meningkatnya prosentase serat ditunjukkan oleh hubungan antara tegangan geser dan deformai lateral. Disamping itu, ditemukan bahwa perubahan c dan φ akibat penambahan serat cukup konsisten. Dengan meningkatnya prosentase serat kohesi , c, tidak banyak meningkat sedangkan sudut gesek dalam (φ ) mengalami peningkatan yang relatif besar. Sehingga secara umum tegangan geser meningkat dengan cukup signifikans