EVALUASI KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Empat Jalan Sopolan, Jalan Pasar Stan dan Jalan Raya Tajem Depok, Sleman - Yogyakarta)
Main Author: | Kusuma, Brananti Ellan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://e-journal.uajy.ac.id/8338/1/TS012313.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/8338/2/TS112313.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/8338/3/TS212313.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/8338/4/TS312313.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/8338/5/TS412313.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/8338/6/TS512313.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/8338/7/TS612313.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/8338/ |
Daftar Isi:
- Arus lalu lintas pada simpang empat Jalan Sopolan, Jalan Pasar Stan dan Jalan Raya Tajem sering terjadinya konflik yang mengakibatkan kemacetan. Persimpangan ini berada pada daerah pertokoan, perkantoran, pemukiman dan sekolah dengan hambatan samping sedang. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja simpang serta merencanakan altenatif penanganan arus lalu lintas. Pengambilan data kendaraan dilaksanakan selama 3 hari pada jam sibuk, yaitu selasa 10 Februari 2015, Jumat 13 Februari 2015 dan Minggu 15 Februari 2015, pagi 06.00-08.00 WIB, Siang 12.00-14.00 WIB, dan Sore 16.00-18.00 WIB. Data yang diambil adalah jumlah arus kendaraan dan lebar jalan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan MKJI 1997. Hasil analisis menunjukan bahwa kondisi saat ini simpang empat Jalan Sopolan, Jalan Pasar Stan dan Jalan Raya Tajem memiliki kapasitas C = 2863,999 smp/jam, derajat kejenuhan, DS = 0,9131, tundaan simpang, D = 15,776 det/smp, antrian 41 – 66 %. Setelah dilakukan larangan parkir dan berhenti diperoleh C = 2989,250 smp/jam, DS = 0,8748, D = 14,688 det/jam, antrian 30 - 60 %. Bila ditambah dengan perubahan geometrik maka C = 3089, 4802 smp/jam, DS = 0,8465, D = 14,2458 det/smp, antrian 29 - 57 %. Apabila penanganan simpang dengan menggunakan penerapan sinyal maka DS = 0,54 Hasil analisis di atas telah memenuhi MKJI (1997). Dimana altenatif kedua yaitu larangan parkir, berhenti ditambah perubahan geometrik adalah solusi penanganan simpang pada Jalan Sopolan, Jalan Pasar Stan dan Jalan Raya Tajem.