Daftar Isi:
  • Panti Asuhan Anak Terlantar di Kabupaten Magelang adalah bangunan yang dirancang dengan tujuan mengurangi permasalahan anak terlantar yang dewasa ini masih kurang diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Magelang dengan cara memberikan wadah untuk mereka. Panti Asuhan anak terlantar diusulkan dengan latar belakang peningkatan tajam jumlah anak terlantar di Kabuaten Magelang dari 1.921 di tahun 2012 lalu meningkat menjadi 7.705 di tahun 2013. Kurangnya jumlah panti asuhan di Kabupaten Magelang juga menjadi salah satu faktor yang memotori diajukannya judul tersebut. Panti asuhan berusaha menghadirkan suasana humanis dalam desain ruang dalam dan ruang luar yang kemudian dipadukan dengan konsep Arsitektur Tropis dikombinasikan dengan Arsitektur Berkelanjutan. Arsitektur tropis didasarkan pada analisis lingkungan, iklim dan budaya, sedangakan arsitektur berkelanjutan dihadirkan sebagai desain yang memberikan pembelajaran serta menanamkan sikap peduli lingkungan dalam hidup berkelanjutan. Dari kombinasi penekanan dan pendekatan desain yang ada, diharapkan produk desain akhir yang dihasilkan dapat memberikan suasana seperti “di rumah” bagi anak asuh yang ditampung ditambah balutan unsur humanis, serta menjadi bangunan yang tanggap terhadap iklim tropis Indonesia dengan desain ruang dalam dan ruang luar tetap memegang teguh prinsip berkelanjutan, sehingga perkembangan motorik, fisik, daya kreasi, intelektual, sosial, bahasa, emosi, moral dan agama dari anak terlantar dapat berjalan dengan baik.