LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM CAGAR BUDAYA DI KAWASAN BUKIT CANDI RATU BOKO
Main Author: | PURBANDARU, DOMINICUS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://e-journal.uajy.ac.id/7729/1/TA013476.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/7729/2/TA113476.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/7729/3/TA213476.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/7729/4/TA313476.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/7729/5/TA413476.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/7729/6/TA513476.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/7729/7/TA613476.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/7729/ |
Daftar Isi:
- Museum sebagai sebagai lembaga non-profit yang bersifat permanen yang melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang bertugas untuk mengumpulkannya, untuk umum, yang bertugas untuk mengumpulkan, melestarikan, meneliti, mengkomunikasikan, dan memamerkan warisan sejarah kemanusiaan yang terwujud dan tak terwujud berserta lingkungannya, untuk tujuan pendidikan, penelitian dan hiburan. Sebagai museum cagar budaya image yang terlihat adalah membosankan karena paradigma orang museum cagar budaya hanya akan menyuguhkan benda-benda peninggalan. Meseum cagar budaya perlu adanya penekanan yang baru diluar aspek edukatif. Penekana ini sebagai penyeimbang agar aspek edukatif tidak membosankan dan lebih interaktif. Dengan penekanan baru ini diharapkan orang memiliki paradigma baru mengenai museum. Penekanan yang mampu menjadi penyeimbang adalah aspek rekreatif. Maka, museum cagar budaya ini memiliki sifat rekreatif didalam kegiatan edukasi. Museum yang rekreatif dan edukatif sesuai dengan pola tatanan Situs Candi Ratu Boko. Penyesuaian pola tatanan ini menjadi wujud penyelarasan pola tatanan dari dengan Situs Candi Ratu Boko yang berada di sisi utara lokasi museum cagar budaya. Lokasi yang merupakan kawasan cagar budaya ini menuntut agar adanya penyelarasan pola tatanan sebagai pendekatan yang mampu memberikan penghubung anatar museum dan situs candi ratu boko.