Daftar Isi:
  • Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta adalah sebuah tipologi bangunan museum yang memiliki visi untuk melestarikan dan memberikan layanan edukasi, sekaligus mempublikasikan benda cagar budaya berupa permainan tradisional di Yogyakarta. Permainan tradisional yang ditampilkan adalah permainan tradisional yang telah ada di Yogyakarta. Obyek ini diusulkan dengan latar belakang fenomena lunturnya kebudayaan tradisional di Yogyakarta, terutama permainan tradisional yang mulai hilang dan digantikan oleh permainan modern. Istilah “tak kenal maka tak sayang” menjadi semangat penulis untuk memperjuangkan kembali pelestarian permainan tradisional untuk anak-anak di Yogyakarta, serta untuk para wisatawan yang datang ke Yogyakarta melalui usulan proyek Museum Permainan Tradisional. Museum ini akan berusaha memperkenalkan kembali permainan tradisional kepada penggunanya melalui kegiatan edukasi, konservasi, dan publikasi. Museum Permainan Tradisional merupakan museum yang berusaha menghidupkan kembali benda cagar budaya tradisional di era modern. Pendekatan yang menjadi solusi dalam penyusunan konsep perancangan adalah simbiosis budaya. Simbiosis budaya dalam arsitektur berarti interaksi antara 2 gaya arsitektur. Simbiosis yang diusulkan pada proyek adalah simbiosis yang berangkat dari konteks budaya lokal dan konteks waktu. Dalam usulan proyek ini, konsep yang diusulkan mengangkat pendekatan simbiosis budaya Jawa dan kontemporer pada rancangan Museum Permainan Tradisional yang berfungsi edukatif.