GELANGGANG PEMUDA DI YOGYAKARTA

Main Author: Sunarya, Wendy
Format: Article PeerReviewed Book
Terbitan: UAJY , 2014
Subjects:
Online Access: http://e-journal.uajy.ac.id/6269/1/JURNAL.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/6269/
Daftar Isi:
  • Pendidikan pada hakekatnya memiliki dua tujuan, yaitu membantu manusia untuk menjadi cerdas dan pintar (Intelektual), dan membantu mereka menjadi manusia yang baik (Karakter). Menjadikan manusia cerdas dan pintar bisa jadi mudah melakukannya, tetapi menjadikan manusia agar menjadi orang yang baik dan bijak, tampaknya jauh lebih sulit atau bahkan sangat sulit. Dalam Perkembangannya, anak muda lebih bebas dan leluasa mencari kegiatan dan lingkungan sosial baru di luar lingkungan keluarga, sekolah ataupun tempat ibadah. Berbeda dengan masa anak-anak hingga remaja ketika pendidikan karakter sangat besar dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Sekolah-sekolah yang ada cenderung lebih berfokus pada nilai akademik, sedangkan dari pihak orang tua memiliki keterbatasan pengetahuan tentang pendidikan karakter itu sendiri. Keberadaan Gelanggang Pemuda di Yogyakarta merupakan sarana untuk pendidikan karakter anak muda dengan menyediakan kegiatan-kegiatan yang tidak hanya bersifat menghibur saja, tetapi juga yang dapat mengedukasi serta dapat menjalin interaksi yang baik antar sesama anak muda. Pendidikan karakter yang ditawarkan pada gelanggang pemuda ini berorientasi pada tercapainya tugas perkembangan pada anak muda yaitu tugas perkembangan di masa dewasa awal. Gelanggang pemuda di Yogyakarta yang sasarannya adalah anak muda, mewadahi berbagai kegiatan anak muda dengan suasana ruang edukatif, rekreatif dan interaktif yang menyesuaikan masa perkembangan yang sedang dialami anak muda yaitu masa perkembangan dewasa awal. Ada 9 kategori desain di dalam mewujudkan suasana ruang yang edukatif, rekreatif dan interaktif dengan pendekatan psikologi perkembangan masa dewasa awal, yaitu : Aktif, Innovatif, Supportif, Refresh, Dinamis, Kebebasan, atraktif, Komunikatif dan Validasi sosial. Kategori-kategori tersebut ditransformasikan ke dalam desain melalui elemen-elemen kualitas ruang : bentuk ruang, warna, tekstur/material, proporsi, skala, definisi ruang, derajat bukaan, cahaya dan pemandangan.