PEMANFAATAN PURUN TIKUS (Eleochalis dulcis) UNTUK MENURUNKAN KADAR MERKURI (HG) PADA AIR BEKAS PENAMBANGAN EMAS RAKYAT

Main Author: ., Belami
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://e-journal.uajy.ac.id/5382/1/0BL01105.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/5382/2/1BL01105.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/5382/3/2BL01105.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/5382/4/3BL01105.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/5382/5/4BL01105.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/5382/6/5BL01105.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/5382/
Daftar Isi:
  • Kegiatan pernambangan emas merupakan salah satu sumber ekonomi yang sekarang ini banyak dilakukan oleh masyarakat terutama di daerah Nyempen, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Kegiatan tersebut menimbulkan dampak yang negatif terhadap lingkungan terutama pencemaran terhadap air, karena pernambangan emas ini banyak meninggalkan sisa – sisa logam berat seperti Hg (merkuri) yang berbahaya bagi lingkungan dan mahluk hidup di sekitarnya. Salah satu metode penanganan terhadap pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh pernambangan emas adalah metode fitoremediasi menggunakan tanaman purun tikus (Eleocharis dulcis) yang mampu menyerap logam berat seperti Hg, Pb, Fe dan SO4 akibat pencemaran lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan tanaman dalam menurunkan kadar Hg pada limbah serta untuk mengetahui efektifitas dari tanaman purun tikus dalam menyerap Hg (merkuri). Hasil yang diperoleh tanaman purun tikus mampu menurunkan kadar merkuri dan tanaman air purun tikus (Eleochalis dulcis) sebanyak 3 kg pada hari ke-15 memiliki efektivitas lebih dari 50% dalam menurunkan logam berat merkuri (Hg) yaitu sebesar 99,84% hampir mencapai 100% dibandingkan hari ke–0 sebesar 0% dan ke-26 sebesar 82,82%.