DISONANSI KOGNITIF PENGGEMAR KOREAN POP INDONESIA TERKAIT PRAKTIK CANCEL CULTURE PADA MEDIA SOSIAL (Studi Kualitatif Deskriptif Terhadap Penggemar Jae Day6 pada Twitter)

Main Author: LAURENSYA, TITANIA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://e-journal.uajy.ac.id/27931/1/180906721%200.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/27931/2/180906721%203.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/27931/3/180906721%202.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/27931/4/180906721%204.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/27931/5/180906721%201.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/27931/
Daftar Isi:
  • Di Indonesia, praktik cancel culture berkembang pada kaum remaja dan penggemar Korean Pop. Saat cancel culture terjadi pada salah satu idola yang digemari, unggahan opini dan diskusi pada media sosial menghasilkan overloaded informations (informasi berlebihan) di internet (Yahya & Sukmayadi, 2020, h.481). Sehingga, ketika seseorang menyadari bahwa ada sedikit kebenaran dari opini orang lain, mereka akan merasa bentrokan dengan keyakinan kognitif mereka, dan mereka akan mengalami disonansi kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber disonansi dan cara mengurangi kondisi disonan oleh penggemar Jae Day6 saat Jae di-cancel pada Twitter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi berupa tangkapan layar tweets yang menggambarkan kondisi disonan. Kemudian, untuk keabsahan data, peneliti melakukan wawancara terhadap tiga narasumber. Berdasarkan hasil temuan data dan analisis, dapat disimpulkan bahwa saat Jae dibatalkan, terdapat perbedaan kondisi disonansi kognitif pada setiap penggemar. Kondisi disonansi kognitif dapat dijabarkan menjadi proses saat seseorang merasakan ketidaknyamanan yang bersumber dari adanya kognisi baru dan saat ia harus mengambil keputusan.