PENGARUH INSEKTISIDA NABATI EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP MORTALITAS KUTU DAUN PERSIK (Myzus persicae Sulz) TANAMAN CABAI MERAH
Main Author: | Ratna, Phebiola Winawati Kwartinosa Bima |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Terbitan: |
, 2009
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://e-journal.uajy.ac.id/2697/1/0BL00952.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/2697/2/1BL00952.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/2697/3/2BL00952.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/2697/4/3BL00952.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/2697/5/4BL00952.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/2697/6/5BL00952.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/2697/ |
Daftar Isi:
- Telah dilakukan penelitian yang berjudul pengaruh ekstrak bawang putih (Allium sativum L.) terhadap mortalitas kutu daun persik (Myzus persicae Sulz) pada tanaman cabai merah. Kutu daun persik merupakan hama yang menyerang daun tanaman cabe. Gejala yang terjadi adalah daun mengeriting. Daun berubah warna menjadi kuning, mengeriting dan layu. Pengendalian hama kutu daun persik selama ini masih menggunakan pestisida sintetik atau pestisida kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan manusia. Penelitian bertujuan untuk menguji kemampuan ekstrak bawang putih yang digunakan sebagai pengendali nabati hama kutu daun yang menyerang tanaman cabai merah, mengetahui berapa konsentrasi yang efektif untuk membunuh hama kutu daun dan mengetahui frekuensi penyemprotan yang optimal sehingga dapat menurunkan jumlah populasi hama ini. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2008 hingga Maret 2009 di Kebun Percobaan Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menghitung jumlah hama yang tersisa setelah penyemprotan sesuai frekuensi waktu penyemprotan yaitu setiap hari, 3 hari sekali, 5 hari sekali dan 7 hari sekali. Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak bawang putih yang paling berpengaruh terhadap kematian hama kutu daun persik adalah konsentrasi 100% untuk semua frekuensi penyemprotan. Frekuensi waktu penyemprotan yang paling efektif adalah penyemprotan setiap hari dengan presentase kematian sebesar 88,55%.