Daftar Isi:
  • Perkembangan smartphone berimbas pada majunya perkembangan aplikasi mobile yang bertujuan untuk membantu manusia dalam aktivitas sehari-hari. Aplikasi Doctor to Doctor (D2D) merupakan aplikasi yang membantu dokter dalam menyelenggarakan atau mengikuti webinar, jurnal, event, guideline, forum terbuka, dan video webinar. Untuk menjaga kualitas aplikasi agar nyaman dipakai oleh pengguna, diperlukan pengujian yang dilakukan dengan tujuan menemukan bug atau kecacatan dalam aplikasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan serta efektivitas pengujian perangkat lunak yang dilakukan secara manual dan otomatis. Pengujian aplikasi D2D dilakukan secara manual dan otomatis menggunakan metode black box testing. Dalam pengujian kali ini menggunakan automation testing tools yaitu Katalon Studio. Pengujian dilakukan terhadap 16 dari 42 fungsi yang ada pada aplikasi D2D. Dalam penelitian ini akan membandingkan tingkat keefektifan pengujian manual dan otomatis serta kelebihan dan kekurangan pengujian manual dan otomatis. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan persentase keberhasilan pengujian aplikasi D2D sebesar 86,89% dimana hal ini menunjukkan bahwa 7 dari 16 fungsi masih belum berjalan dengan baik. Dari hasil yang didapatkan jika dilihat dari segi waktu, pengujian otomatis menggunakan Katalon Studio tidak cukup efektif dibandingkan dengan pengujian manual. Pada 3 dari 16 fungsi, pengujian otomatis unggul dengan rata-rata penurunan waktu sebesar 0,626688x lebih cepat dibandingkan pengujian manual dengan selisih waktu sebesar 1 menit 51 detik. Sedangkan untuk 13 dari 16 fungsi pengujian otomatis mendapat persentase penurunan waktu sebesar 2,815668x lebih lambat dibandingkan pengujian manual dan selisih waktu sebesar 10 menit 55 detik.