ANALISIS SENTIMEN PUBLIK TERHADAP IBADAH ONLINE DI MASA PANDEMI PADA MEDIA TWITTER
Main Authors: | Budiyanto, A. Djoko, Sidhi, Thomas Adi Purnomo |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://e-journal.uajy.ac.id/24695/1/140708082_bab0.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/24695/2/140708082_bab1.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/24695/3/140708082_bab2.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/24695/4/140708082_bab3.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/24695/5/140708082_bab4.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/24695/6/140708082_bab5.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/24695/7/140708082_bab6.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/24695/ |
Daftar Isi:
- Kebijakan pemerintah agar pelaksanaan social dan physical distancing semakin diperketat berimbas pada pelaksaan ibadah pada masa pandemi Covid-19. Kesempatan untuk melakukan ibadah seperti bergereja pada hari minggu dan sholat berjamaah di masjid akan mengalami sedikit gangguan, bahkan tidak dapat terlaksana. Karena semakin bertambahnya kasus positif Covid-19 di Indonesia maka pemerintah melakukan tindakan tegas untuk ibadah dilaksanakan secara daring atau melalui media online sosial. Hal ini menimbulkan berbagai sentimen dari masyarakat terkait munculnya Covid-19 di Indonesia melalui media sosial twitter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sentimen masyarakat di Indonesia terhadap kegiatan ibadah online pada masa pandemi Covid-19 dengan menggunakan media sosial twitter sebagai sumber data. Munculnya banyak sentimen pada media sosial twitter mendorong penulis untuk melakukan penelitian analisis sentimen dengan menggunakan metode Sentistrength, dimana analisis sentimen ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan leksikon atau kamus. Dari hasil penelitian ini didapatkan total data bersih sebanyak 95.029 cuitan dengan sentimen positif paling sebesar, sebanyak 51.512 cuitan(54%), sentimen netral sebanyak 35.069 cuitan(37%) dan terakhir sentimen negatif sebanyak 8.448 cuitan(9%). Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat di Indonesia khususnya pengguna twitter tidak atau belum merasa resah terhadap kegiatan ibadah online dan tetap mendukung kegiatan ini selama masa pandemi Covid-19.