Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan usaha konfeksi skala kecil menengah sebagai objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai bagaimana praktik-praktik penentuan biaya produk yang dilakukan oleh usaha konfeksi skala kecil dan menengah. Penentuan biaya yang dimaksud adalah bagaimana perusahaan mencatat, mengklasifikasikan dan membebankan biaya produksi ke produk yang dihasilkan. Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan metode stratified random sampling. Perusahaan yang terpilih dan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini sejumlah 21 perusahaan. Data diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner dan wawancara. Wawancara dilakukan berdasarkan kuesioner yang telah ditentukan sebelumnya. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan dengan menganalisis perhitungan komponen biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (BOP). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan yang berpartisipasi dalam penelitian ini tidak mengklasifikasikan dan membebankan biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja langsung sebagai biaya overhead pabrik. Pembebanan biaya depresiasi gedung dan mesin sebagai biaya overhead pabrik juga hanya dilakukan oleh sebagian kecil perusahaan. Metode alokasi biaya overhead pabrik yang paling banyak digunakan adalah metode alokasi tradisional yaitu metode tarif tunggal (76,19%). Dasar pembebanan biaya overhead pabrik yang paling banyak digunakan adalah unit yang diproduksi (61,90%).