LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR COMMUNITY CENTER DI KECAMATAN KALIDERES DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO - VERNAKULAR
Main Author: | Laurensia, Sharon |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://e-journal.uajy.ac.id/23236/1/1601163631.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/23236/2/1601163635.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/23236/3/1601163636.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/23236/ |
Daftar Isi:
- DKI Jakarta, ibukota negara sekaligus penyandang predikat kota dengan tingkat stress tertinggi ke- 18 dunia seolah tak pernah lepas dari problematika. Hiruk pikuk ibukota berbanding lurus dengan tingginya tingkat urban stress dan sikap individualis masyarakat, tak terkecuali pada salah satu kota administrasinya, Jakarta Barat. Selain tingkat urban stress yang tinggi, terselip kerinduan akan kebudayaan Betawi yang perlahan tapi pasti mulai menghilang tergerus arus globalisasi. Adapun persentase populasi orang Betawi sebanyak 40,3 % yang mendiami Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Namun, hal ini berbanding terbalik dengan kondisi budaya Betawi yang mulai tak terdengar di Kecamatan Kalideres. Keberadaan Community Center di Kecamat an Kalideres hadir sebagai “ru mah” yang menyeimbangkan ritme kehidupan masyarakat modern, penguat identitas Betawi, serta pengobat kerinduan akan budaya Betawi di tengah hiruk pikuk perkotaan sehingga digunakan pendekatan arsitektur Neo – Vernakular sebagai pendekatan desain arsitektur. Community Center di Kecamatan Kalideres menggunakan pendekatan arsitektur Neo- Vernakular yang mengambil ciri fisik maupun non- fisik kehidupan masyarakat Betawi. Selain sifat fisik kebudayaan Betawi, sifat masyarakat Betawi yang bebas, apa adanya, dan terbuka menjadi elemen yang ditonjolkan sebagai pembentuk identitas Community Center di Kecamatan Kalideres. Dengan demikian, Community Center di Kecamatan Kalideres dapat hadir sebagai ruang interaktif, ekspresif, dan rekreatif sebagai penyeimbang rutinitas konstan kehidupan masyarakat perkotaan sekaligus sebagai penegas identitas Betawi di Kecamatan Kalideres.