PENGARUH SISTIM VENTILASI BUATAN TERHADAP KUALITAS UDARA DALAM RUANG GEREJA Studi kasus Gereja katolik Sta. Maria Assumpta Kota Kupang

Main Author: Longa, Johanes Mansuetus Taka
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://e-journal.uajy.ac.id/22628/1/5402811%200.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/22628/2/5402811%201.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/22628/3/5402811%202.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/22628/
Daftar Isi:
  • Gereja adalah sebuah bangunan peribadatan yang didirikan untuk dihadiri oleh seluruh manusia dari berbagai kalangan dengan kepercayaan yang sama. Salah satunya adalah gereja Sta. Maria Assumpta, merupakan gereja umat katolik berstatus paroki yang berada di Kota Kupang. Kota ini merupakan Ibu Kota Propinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di Indonesia bagian Timur, dengan kondisi temperatur yang tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS)Kota Kupang 2019, rata-rata suhu Kota Kupang adalah 28OC, dengan suhu tertingginya 33OC. Kondisi suhu Kota ini akan berpengaruh pada suhu dalam ruang gereja. Luasan dari gereja ini mencapai 1.325 m2 dengan kapasitas umat sebanyak 2.142 umat, dengan kondisi ini membuat sistim ventilasi pada gereja Sta. Maria Assumpta menerapkan sistim ventilasi mekanik untuk dapat menjaga temperatur ruang sesuai yang di butuhkan. Namun sistim ventilasi mekanik menggunakan AC split tidak mensirkulasikan udara dan tidak memberikan pasokan udara sehingga akan berdampak pada kualitas udara dalam ruang itu sendiri. Tujuan penelitian dilakukan untuk mengetahui kondisi kualitas udara dengan sistim ventilasi yang telah diterapkan, dan bagaimana cara untuk menjaga kondisi kualitas udara dalam ruang gereja. Dalam penelitian dilakukan dua metoda yakni komparasi dan simulasi menggunakan CFD (Computational Fluid Dynamics), ke dua metoda ini dilakukan untuk membandingkan kondisi kualitas udara pada eksisting dengan standar yang ditentukan, serta untuk menghasilkan sistim ventilasi yang mampu menjaga kualitas udara dalam ruang. Hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan sistim ventilasi mekanik menyebabkan terkontaminasinya udara oleh CO2 dengan konsentrasi sebesar 8.000 ppm melebihi ambang batas yang ditentukan, hasil simulasi juga membuktikan penerapan sistim ventilasi displacement ventilation dengan AC sentral dapat menjaga kondisi fisik dalam ruang, sehingga CO2 yang dihasilkan oleh tubuh umat ketika beribadah dapat terminimalisir konsentrasi CO2 dalam ruang gereja.