Daftar Isi:
  • Peningkatan aktifitas kerja membuat masyarakat di Bali ingin mencari suasana lain yang dapat menenangkan rohani dan jasmani. Sedangkan sarana retret dan juga relaksasi kurang memadai di Bali khususnya di beberapa area yang sibuk, seperti kota Denpasar. Sarana Retreat sudah banyak terdapat di Bali, tetapi jaraknya yang cukup jauh dari pusat kota Denpasar membuat orang malas untuk pergi kesana, daerah yang terdapat rumah retreat biasanya di terdapat di daerah Singaraja, Ubud, Kintamani, dan Bedugul. Sarana retreat yang disediakan pun hanya sebatas seperti area penginapan yang dilengkapi dengan lapangan yang fungsinya fleksibel serta fasilitas yang kurang memadai. Lalu bagaiamana merancang sebuah sarana rumah retret dengan fasilitas yang dapat menampung orang yang inginbermeditasi dan yang ingin berefleksi mendekatkan diri dengan Tuhan atau hanya sekedar mencari ketenangan batin. Semua itu dikemas dengan menggabungkan dan menganalisis bagaimana cahaya dapat membuat orang merasa lebih bahagia dan lebih sehat. Karena menurut Academi Of Neuroscience For Architecture dapat berdampak pada kondisi tubuh dan kondisi Psikologis manusia. Lalu bagaimana wujud rancangan Rumah Retret dan Relaksasi di Canggu yang mampu mengakomodasi kebutuhan peserta dalam bentuk suasana hati melalui pengolahan cahaya pada ruang. Cahaya yang dianalisis menggunakan simulasi pada unsur ruang menghasilkan ketentuanketentuan ruang yang dapat mengubah jasmani dan rohani manusia menjadi lebih baik.