ANALISIS POTENSI DAN PENGENDALIAN RISIKO DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS DAN HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT, RISK CONTROL DI PT QUIRA TERRASTIKA

Main Author: PANGARIBAWAN, MICHAEL ISAAC DENTA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://e-journal.uajy.ac.id/20311/1/TI07834.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/20311/
Daftar Isi:
  • PT Quira Terrastika merupakan sebuah perusahaan yang terletak di Dusun Padokan Lor, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta dan bergerak dalam bidang produksi mebel. Perusahaan ini menggunakan berbagai macam mesin dan peralatan kerja dalam proses produksi sehingga dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Berdasarkan data kecelakaan kerja perusahaan pada tahun 2017 diketahui bahwa pernah terjadi kecelakaan kerja seperti tangan terkena cutter, tangan terkena gergaji, maupun mata kemasukan debu kayu. Selama ini analisis bahaya kerja belum pernah dilakukan sehingga perlu dilakukan proses analisis bahaya pada bagian produksi untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan. Penelitian ini menggunakan metode Hazard Identification, Risk Assessment, Risk Control (HIRARC). Penggunaan metode ini sesuai dengan proses manajemen risiko pada OHSAS 18001 dimana terdapat proses perencanaan yang baik melalui identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalian risiko. Untuk melengkapi metode HIRARC maka digunakan metode Job Safety Analysis (JSA) sebagai metode tambahan pada proses identifikasi bahaya, sehingga bahaya yang ada dapat teridentifikasi lebih rinci melalui analisis sumber bahaya pada setiap langkah kerja pada aktivitas produksi yang dilakukan oleh pekerja dalam perusahaan. Penilaian risiko dilakukan menggunakan metode Risk Rating Number (RRN) dengan mengalikan nilai likelihood dan severity. Setelah mengetahui bahaya dan nilai risiko yang ada maka dilakukan pengendalian berdasar hirarki pengendalian yang terdiri dari lima tingkatan yaitu eliminasi, substitusi, engineering, administrasi, dan alat pelindung diri. Hasil penilaian dan evaluasi risiko ditemukan tujuh risiko bahaya tertinggi yang harus dilakukan pengendalian. Pengendalian yang dilakukan lebih ditekankan pada pengendalian teknik seperti menambahkan komponen pengaman pada mesin, pengendalian administrasi seperti pemasangan rambu-rambu dan pelatihan keselamatan kerja, serta penggunaan alat pelindung diri.