IMPLEMENTASI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN ”PETANI” BERBASIS MODAL SOSIAL (Studi Deskriptif Kualitatif Implementasi Komunikasi Pembangunan Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia ”PETANI” di Daerah Istimewa Yogyakarta)
Main Author: | Setyaningrum, Shinta Dewi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://e-journal.uajy.ac.id/19560/1/KOM053340.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/19560/2/KOM053341.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/19560/3/KOM053342.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/19560/4/KOM053343.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/19560/5/KOM053344.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/19560/ |
Daftar Isi:
- Di Indonesia posisi petani masih dianggap sebagai profesi yang kurang menguntungkan. Berbagai problematika menimpa petani seperti terjadinya penurunan produktivitas, distribusi komoditas, insentif kepada petani dan pembentukan harga yang dikuasai beberapa pelaku pasar saja. Obyek penelitian ini adalah organisasi PETANI yang menjalankan program sekolah petani sebagai upaya meningkatkan kapasitas pendidikan masyarakat petani di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui akses informasi dan ilmu pengetahuan yang cukup dalam rangka pemberdayaan (empowering). Pemberdayaan masyarakat petani dimaksudkan dengan harapan dapat menunjang kesejahteraan sampai mereka bisa mandiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi partisipatif dan dokumentasi. Peneliti menggunakan pendekatan tersebut untuk mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai implementasi komunikasi pembangunan yang dilakukan PETANI DIY sebagai alat yang dapat menumbuhkan dan menggerakkan partisipasi masyarakat petani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi komunikasi pembangunan yang dilakukan PETANI DIY dilakukan melalui Sekolah Petani Muda Darllo's (SPMD) dalam rangka mendidik (to educate), membujuk (to persuade), dan mengasah keterampilan (skill) sesuai dengan tujuan komunikasi pembangunan yang berbasis modal sosial. Modal sosial inilah yang kemudian menjadi penguat bagi organisasi, sehingga upaya pendidikan yang dilakukan PETANI DIY telah berhasil membentuk ruang akomodasi bagi masyarakat petani yang ditunjukkan dengan adanya rasa percaya (trust) yang kuat antaranggota dan munculnya unit-unit usaha baru secara mandiri yang dilakukan masyarakat petani di Kulon Progo yang telah mengikuti program SPMD. Hal tersebut menjadi indikasi kuat bahwa Sekolah Petani ternyata justru berperan penting sebagai medium (channel) dalam transmisi pesan pembangunan di samping penggunaan saluran media massa dan media interpersonal yang juga memudahkan proses komunikasi antara masyarakat petani dengan pemerintah. Kemandirian, kebersamaan dan gotong royong juga menjadi pesan (message) ideologis yang menguatkan PETANI sebagai entitas modal sosial. Selain itu peran sumber (source) di dalam komunikasi pembangunan juga menjadi penguat organisasi di dalam membangun dan mengembangkan jaringan kemitraannya dengan pemerintah.