Daftar Isi:
  • Seiring dengan semakin dikenalnya kerajinan lokal Indonesia, yaitu batik, perkembangan dunia mode busana di Indonesia semakin menunjukkan kemajuan yang pesat. Pusat-pusat mode busana bermunculan di berbagai kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Bali, dan mulai merambah ke Yogyakarta. Hal ini ditandai dengan mulai diadakannya event mode busana yang besar di Yogyakarta, yaitu Jogja Fashion Week (JFW) yang pertama kali diadakan pada tahun 2006 di Atrium Plaza Ambarukmo dengan tema “The Expression of Tradition”. Minat masyarakat Yogyakarta akan mode busana terlihat pada event Jogja Fashion Week ini, desainer-desainer muda asal Yogyakarta mengikuti dan berkreasi dalam acara peragaan busana pada event ini, selain itu masyarakat yang berasal dari kalangan umum juga mengikuti acara lomba merancang busana. Minat yang ada belum diimbangi dengan fasilitas untuk apresiasi dan edukasi mode busana yang memadahi. LPK Papmi merupakan salah satu sarana edukasi mode busana di Yogyakarta, namun seiring dengan peningkatan minat peserta didik, maka lembaga ini sudah tidak mampu lagi menampung sehingga peminat-peminat mode busana memilih untuk belajar di luar kota seperti Jakarta, Bali, Surabaya, dan Semarang. Kebutuhan akan sarana untuk apresiasi dan edukasi mode busana di Yogyakarta dapat diwadahi dengan adanya Pusat Pelatihan Perancang Mode Busana di Yogyakarta. Peragaan busana merupakan rangkaian yang penting dalam pendidikan mode busana. Dalam peragaan busana, rancangan mode busana dapat direalisasikan dan dapat dipakai, serta dipamerkan kepada pakar-pakar dalam bidang mode busana, maupun masyarakat umum. Sehingga peragaan busana, merupakan penentu dalam kegiatan proses perancangan mode busana. Pendekatan perencanaan dan perancangan dari fasilitas ini adalah karakter dinamis dengan pendekatan analogi bentuk dari pola pergerakan peragawati di titian (catwalk) pada peragaan busana (Fashion Show). Karakter dinamis dengan pendekatan analogi bentuk dari pola pergerakan peragawati di titian (catwalk) pada peragaan busana (Fashion Show) diwujudkan ke dalam suprasegmen arsitektur (bentuk, warna, tekstur, proporsi dan skala, serta jenis bahan). Masa bangunan terbagi menjadi masa pusat pelatihan dan peragaan busana. Masa pusat pelatihan merupakan transformasi bentuk dari unsur-unsur dalam dinamis yaitu semangat dan tenaga dan penyesuaian terhadap sekitar. Masa peragaan busana merupakan transformasi bentuk dari pola pergerakan peragawati dan unsur-unsur dalam dinamis yaitu pergerakan.