STUDI KOMPARASI KOEFISIEN PERMEABILITAS (k) FALLING HEAD DAN OEDOMETER
Main Authors: | Gunawan, Sumiyati, Laksitaningtyas, Agatha Padma |
---|---|
Format: | Lainnya NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
UAJY
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://e-journal.uajy.ac.id/17617/1/TS12.93.477.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/17617/ |
Daftar Isi:
- Tanah lempung adalah jenis tanah yang memiliki ruang pori kecil dan memiliki lekatan, sehingga jika dibebani, penurunan besar dengan jangka waktu yang lama. Hal ini juga disebabkan karena tanah lempung memiliki nilai koefisien permeabilitas (k) kecil, sehingga air membutuhkan waktu lama untuk keluar dari rongga antar partikel tanah. Besarnya koefisien permeabilitas tergantung pada ukuran pori rerata yang dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran partikel serta struktur tanahnya. Beberapa peneliti telah banyak membahas dan memberikan nilai kisaran koefisien permeabilitas (k) tanah lempung secara empirik yaitu sekitar 10-3 cm/detik hingga 10-9 cm/detik, namun kenyataannya, hasil tersebut bukanlah suatu hal yang mutlak. Nilai (k) sendiri memiliki hasil yang berbeda-beda dengan beberapa pengujian. Koefisien permeabilitas tanah (k) digunakan untuk mengetahui besarnya rembesan pada permasalahan bendungan, saluran irigasi, tanggul tanah, sumur resapan dan lainnya. Dengan mengkomparasi nilai koefisien permeabilitas antara sample tanah asli dari lapangan dengan nilai kisaran yang diberikan literatur, maka diharapkan hasilnya dapat digunakan untuk memprediksi nilai awal koefisien permeabilitas. Penelitian ini dilakukan untuk membandingan nilai koefisien permeabilitas (k) falling head test dan hasil uji konsolidasi. Sample diambil dari daerah Wates sebanyak 5 titik, kedalaman sekitar -1,00m dan sekitar -2,50m (10 titik). Masing masing diuji Oedometer dan Falling Head. Hasil penelitian BH1 s/d BH5, koefisien permeabilitas hasil uji falling head antara 7,96.10-7 cm/dt s/d 1,14.10-6 cm/dt dan hasil uji konsolidasi antara 1,002.10-7 cm/dt s/d 3,08.10-7 cm/dt. Nilai keduanya antara 10-7 cm/dt sd 10-6 cm/dt sehingga sesuai dengan nilai k yang diberikan oleh Bowles (1991), Perlof & Baron (1976) dan Casagrande (1938). Dari hasil uji, mendapatkan hubungan koefisien permeabilitas oedometer 4,8 kali lebih besar dari hasil falling head.