RUMAH SAKIT ANAK DI KOTA YOGYAKARTA SEBAGAI IMPLIKASI PROSES PENYEMBUHAN DENGAN BERMAIN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT

Main Author: Stevanus, Rocky
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://e-journal.uajy.ac.id/1660/3/0TA12654.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/1660/1/1TA12654.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/1660/2/2TA12654.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/1660/5/3TA12654.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/1660/4/4TA12654.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/1660/6/5TA12654.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/1660/
Daftar Isi:
  • Rumah Sakit Anak di Kota Yogyakarta akan dirancang ini pengelolaannya dibawah Yayasan Panti Rapih. Rumah Sakit Anak ini memiliki kapasitas 100tt serta memiliki fasilitas pengobatan setara dengan Rumah Sakit Kelas C. Anak-anak memiliki kecendrungan takut (phobia) terhadap Rumah Sakit maka dari itu bermain menjadi solusi yang baik dalam mengatasi ketakutan anak terhadap Rumah Sakit. Permasalahan yang akan diselesaikan adalah rancangan Rumah Sakit yang mendukung proses penyembuhan dengan bermain (Healing by Playing) melalui pendekatan “Healing Environment” , serta metode perancangan “Less Is More” Mies Van Der Rohe. Bermain merupakan solusi untuk mengatasi phobia anak akan Rumah Sakit, akan tetapi orang tua merasa khawatir jika buah hati mereka yang sedang sakit melakukan aktivitas yang berlebihan. Berlandaskan pada issue tersebut maka metode awal yang dilakukan pada perencanaan Rumah Sakit Anak ini adalah memilih kegiatan bermain yang dapat mendukung proses penyembuhan dan tidak membuat orang tua khawatir, setelah itu menerapkannya pada perancangan Rumah Sakit Anak dengan menggunakan pendekatan “Healing Environment”, serta metode perancangan “Less Is More”. Proses penyembuhan dengan bermain (Healing by Playing) diterapkan pada perancangan unit-unit yang dominan mewadahi kegiatan pasien dan pengunjung, seperti UGD, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap. Perancangan dilakukan pada elemen-elemen pembentuk ruang tiap-tiap unit, yaitu pada lantai, dinding dan plafon. Perancangan pada elemen-elemen tersebut diharapkan dapat mendukung anak bermain secara imajinatif dan eksploratif, sehingga kegiatan bermain yang dilakukan tidak memperburuk kondisi pasien akibat kelelahan beraktivitas.