Daftar Isi:
  • Seni rupa kontemporer merupakan suatu bentuk modernisasi dari seni rupa yang mulai berkembang pada era 1970an. Seni rupa kontemporer terdiri dari seni dua dimensi (optic art) dan tiga dimensi (pop art) yang terkadang merupakan gabungan dari kedua bentuk tersebut sehingga sulit digolongkan dalam cabang seni tertentu. Pada seni rupa kontemporer, material yang digunakan bukan merupakan material-material yang lazim untuk membuat karya seni rupa. Dalam tampilannya sendiri lebih merupakan kritik sosial dan politik maupun aktualisasi dari berita-berita dan isu yang berkembang pada masyarakat. Galeri Seni Rupa Kontemporer merupakan bangunan yang mewadahi berbagai obyek karya seni rupa kontemporer serta mewadahi kegiatan transferisasi perasaan dari seniman kepada pengunjung melalui karya-karya seniman tersebut. Adanya kebebasan dalam berkarya menjadikan keberagaman dalam peletakan obyek-obyek seni tersebut, yakni dapat digantung di dinding atau di langit-langit, diletakkan di atas meja, atau diletakkan begitu saja di lantai. Tidak adanya batasan dalam ukuran karya juga membuat peletakan yang beragam pula. Untuk mencapai hal tersebut, maka dibutuhkan suatu tata ruang yang cukup baik melalui display pameran, sirkulasi, dan juga pencahayaan. Tatanan ruang yang fleksibel menjadi tuntutan agar galeri dapat menampung berbagai obyek karya seni rupa kontemporer yang terdiri dari berbagai ukuran dan sifat. Semangat para seniman untuk terus menciptakan konsep-konsep baru menjadi dasar Galeri Seni Rupa Kontemporer ini untuk dapat menjadi pusat dari kekinian tersebut. Sehingga galeri seni rupa kontemporer ini tidak hanya untuk memamerkan karya seni, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi para pelajar dan mahasiswa seni khususnya. Unsur-unsur dalam seni rupa kontemporer yang berupa gubahan material lama dengan menggunakan teknologi yang ada serta berani menggunakan material yang tak biasa menjadikan dasar dari Galeri Seni Rupa Kontemporer.