Daftar Isi:
  • Kemampuan mengakses dan memanfaatkan TIK seperti komputer dan internet merupakan hal yang penting untuk memperoleh dan memanfaatkan informasi. Dalam bidang pemerintahan, kemampuan TIK menjadi penting bila dihubungkan dengan penerapan e-government yang saat ini sedang dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan pelayanan publik melalui media internet. Perbedaan kemampuan dalam mengakses dan memanfaatkan TIK menyebabkan terjadinya kesenjangan digital di Kota Palangka Raya sehingga perlu adanya pengukuran sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan strategi dan kebijakan pelayanan publik yang terkait dengan TIK. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kesenjangan digital dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan dan menganalisis efektifitas pelayanan publik TIK di Kota Palangka Raya. Metode untuk mengukur kesenjangan digital dalam penelitian ini yaitu metode SIBIS yang merupakan hasil kegiatan dari Komisi Eropa (European Commision) digunakan untuk menganalisis dan membandingkan berbagai indikator yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan. Indikator SIBIS GPS (General Population Survey) yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ketersediaan akses TIK, pemanfaataan TIK, tingkat kemampuan TIK dan e-government. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Palangka Raya dengan sampel sebanyak 399 responden. Hasil pengukuran kesenjangan digital dalam penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kesenjangan digital dilihat dari aspek ketersediaan akses, pemanfaatan dan tingkat kemampuan TIK berada pada tingkat kategori sedang, tingkat kesenjangan digital dilihat dari aspek e-government berada pada kategori rendah, sedangkan tingkat kesenjangan digital yang dilihat dari aspek demografi menunjukan perbedaan yang jelas terhadap kesenjangan digital di Kota Palangka Raya.