ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM KOTA SORONG – PAPUA BARAT (STUDI KASUS TRAYEK B)
Main Author: | Dadan, Gumilar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://e-journal.uajy.ac.id/16303/1/TS150310.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/16303/2/TS150311.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/16303/3/TS150312.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/16303/4/TS150313.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/16303/5/TS150314.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/16303/6/TS150315.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/16303/7/TS150316.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/16303/ |
Daftar Isi:
- Keberhasilan Kota Sorong sebagai kota industri sangat dipengaruhi oleh peran transportasi. Ketersediaan transportasi umum pada Kota Sorong di perlukan untuk dapat mengurangi kepadatan pada ruas-ruas jalan yang di akibatkan tingginya volume lalu lintas. Makin pesatnya perkembangan di kota sorong mengakibatkan terus bertambahnya jumlah kendaraan pribadi dan jumlah angkutan umum setiap tahun bertambah. Penilitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja pelayanan angkutan umum. Ada dua tahapan survei yaitu survei dinamis dan statis. Survei dinamis dilakukan 4 hari pada hari kerja dan libur, survei statis dilakukan pada hari kamis. Adapun parameter-parameter yang digunakan untuk menganalisis kinerja operasional angkutan umum trayek B adalah : faktor muat, kecepatan perjalanan, headway (waktu antara), waktu perjalanan, frekuensi, jumlah kendaraan operasi, waktu tunggu, jumlah penumpang dan sirkulasi waktu. Nilai standar yang di pakai pada penelitian ini berdasarkan pada Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat dan Peraturan Menteri Perhubungan. Hasil analisis berdasarkan perbandingan standar nilai kinerja angkutan umum di kota sorong pada hari kerja dan hari libur dengan standar nilai yang sudah ada, didapatkan hasil bahwa item faktor muat jam sibuk, faktor muat jam tidak sibuk, kecepatan perjalanan, waktu perjalanan, waktu tunggu, jumlah penumpang dan waktu sirkulasi masih dibatas nilai standar yang di tetapkan pemerintah sedangkan headway, frekuensi kendaraan dan jumlah kendaraan beroperasi di bawah nilai standar yang di tetapkan pemerintah.