PENILAIAN KONSUMEN TERHADAP SOUNDSCAPE DI MAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERATURAN KESEHATAN Studi Kasus Mal Malioboro ,dan Mal Ambarrukmo Plaza
Main Author: | Gharata, Verza Dillano |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://e-journal.uajy.ac.id/16170/1/MTA024850.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/16170/2/MTA024851.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/16170/3/MTA024852.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/16170/4/MTA024853.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/16170/5/MTA024854.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/16170/6/MTA024855.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/16170/7/MTA024856.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/16170/ |
Daftar Isi:
- Belanja saat ini adalah kombinasi aspek hedonik dan fungsional. Pada jaman dahulu, belanja hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seiring dengan perkembangan fasilitas komersial yang mewadahi kegiatan perdagangan kini mendapat sentuhan gaya hidup urban. Perkembangan fasilitas komersial tidak hanya pada tingkatan pasar tradisional saja, tetapi sudah memasuki berdirinya mal dan pusat perbelanjaan. Terdapat dua dimensi penilaian konsumen berdasarkan motivasi berbelanja khususnya konsumen di Yogyakarta saat ini yaitu penilaian konsumen yang fokus pada manfaat nyata ketika berbelanja (utilitarian), dan munculnya penilaian konsumen hedonik (hedonic). Kesenangan (pleasure) mempengaruhi penilaian konsumen utilitarian dengan memfasilitasi kemudahan pencapaian tugas berbelanja, di sisi lain gairah (arousal) mempengaruhi penilaian konsumen hedonik dengan membuat suatu tempat menjadi atraktif untuk berbelanja. Soundscape sebagai pendukung kenyamanan suara digunakan untuk meningkatkan daya tarik pengunjung mal. Soundscape yang melebihi ambang batas kebisingan akan menjadi polusi bunyi. Komite Nasional Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian sudah melakukan penelitian di tempat hiburan anak pada mal-mal di 16 kota besar di Indonesia. Hasilnya, kebisingan fasilitas bermain anak-anak di mal telah mencapai 94,4 – 128 dB. Selain menimbulkan gangguan psikologis, kebisingan juga menyebabkan gangguan fisik dalam jangka waktu tertentu. Manifestasinya mulai dari berkurangnya pendengaran hingga ketulian. Penelitian ini ingin melihat pengaruh soundscape mal di Yogyakarta terhadap durasi berbelanja konsumen hedonik dan konsumen utilitarian, serta melihat apakah dampak negatif soundscape yang berlebih dirasakan oleh pengunjung mal di Yogyakarta. Variabel dalam penelitian ini adalah independent, dependent, dan mediating variable (variable yang menjembatani). Elemen soundscape (human movement, voice and instrument, electro-mechanical) di dalam mal digunakan sebagai variabel independent. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah lama berbelanja di dalam mal. Elemen soundscape di dalam mal mungkin akan mempengaruhi emosi pengunjung (pleasure dan arousal), dan hasil dari emosi tersebut akan berpengaruh kepada lama berbelanja. 61 kuesioner disebarkan di titiktitik tertentu pada mal Ambarrukmo Plaza dan mal Malioboro. Setelah disebarkan, data diterima dan dianalisa. Hasilnya tidak semua elemen soundscape dapat berpengaruh terhadap durasi berbelanja pelaku konsumen hedonik dan semua elemen soundscape tidak berpengaruh terhadap durasi berbelanja pelaku konsumen utilitarian. Berdasarkan waktu lama berbelanja juga ditemukan pengunjung tidak merasakan dampak negatif dari soundscape yang berlebihan.