PERILAKU SIMBOLIK DALAM UPACARA ADAT RAMBU SOLO’ YANG BERLANGSUNG SELAMA 6 HARI DI SUKU TORAJA SULAWESI SELATAN

Main Author: MELSARDA, MUTIARA
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2017
Subjects:
Online Access: http://e-journal.uajy.ac.id/15359/1/KOM05140.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/15359/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perilaku simbolik yang terjadi dalam upacara adat rambu solo’ yang berlngsung selama 6 hari di suku Toraja, Sulawesi Selatan. Penelitiian ini dilakukan dengan mengacu pada komunikasi ritual upacara adat rambu solo’ terlebih dahulu lalu kemudian melanjutkan ke bagian perilaku simbolik yang terjadi. Dalam penelitian ini, perilaku simbolik yang menjadi fokus peneliti hanya perilaku simbolik yang bersifat non verbal saja. Penelitian ini merupakan penilitian deskripstif kualitatif dengan wawancara sebagai teknik pengumpulan data primer dan observasi sebagai pelengkap data. Terdapat 3 narasumber dalam penelitian yaitu Ribka Luther selaku keluarga pelaksana upacara, Aspinal Paembonan selaku tokoh adat yang memimpin upacara, serta Peter Limbu selaku tamu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upacara adat rambu solo’ sudah dilakukan secara terus-menerus oleh suku Toraja. Dulunya, ritual upacara adat rambu solo’ dilandasi dengan kepercayaan terhadap aluk todolo yang dilakukan sebagai suatu penyembahan kepada arwah leluhur atau kepada dewata-dewata serta dilakukan untuk menghindari malapetaka. Namun, pada saat ini, setelah suku Toraja telah mengenal agama, mindset tersebut kemudian sedikit bergeser dimana upacara adat rambu solo’ dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada keluarga yang meninggal serta sebagai wujud mengantar Almarhum ke puya (surga). Terdapat 26 perilaku simbolik yang terjadi dalam upacara adat rambu solo’ dimana perilaku simbolik yang paling dominan dilakukan adalah pemotongan kerbau dagingnya yang dibagi-bagikan. Secara simbolik, perilaku tersebut terus-menerus dilakukan karena kerbau yang dianggap sebagai wujud persembahan kepada Tuhan, kendaraan Almarhum menuju surga sebagai serta tolak ukur dapat atau tidaknya suatu ritual/upacara tertentu.