Daftar Isi:
  • Yogyakarta adalah salah satu kota yang memiliki potensi wisata yang sangat tinggi sehingga menjadi sebuah daya tarik bagi para investor untuk membangun perumahan-perumahan baru, hotel maupun apartemen yang dapat membuat kota Yogyakarta semakin padat penduduknya dan menimbulkan banyak dampak negatif bagi masyarakat. Masalah tersebut berpengaruh pada kondisi lalu lintas akan semakin meningkat yang dapat menimbulkan kemacetan, pemakaian sumberdaya air yang berlebihan, serta meningkatnya angka kriminalitas yang terjadi. Sehingga keadaan ini menuntut pemerintah untuk memaksimalkan segala potensi dan meminimalisir masalah yang dihadapi. Kota cerdas atau smart city merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk menangani masalah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktorfaktor dominan oleh masyarakat umum dalam penerimaan smart city di Yogyakarta dengan menggunakan model Unified Theory of Accepptance and Use of Technology (UTAUT) yang memiliki variabel yang terdiri dari performance expectancy, effort expectancy, social influence dan facilitating conditions. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pengumpulan data dengan melakukan survey kuisioner ke masyarakat umum di Yogyakarta dengan sampel 420 responden. Kemudian data akan diolah dan dianalisa secara deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan software SPSS Statistik versi 20.0 dan AMOS versi 20.0. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa (1)harapan kinerja (performance expectancy) memiliki hubungan positif yang signifikan dengan niat perilaku (behavioral intention), dan (2)pengaruh sosial (social influence) memiliki hubungan positif yang signifikan dengan niat perilaku (behavioral intention).