ANALISIS PERBANDINGAN PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN METODE BINA MARGA 2013 DAN AASHTO 1993 (STUDI KASUS JALAN TOL SOLO – NGAWI STA 0+900 – 2+375)
Main Author: | MITROATMODJO, SABDO ADIGUNO |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://e-journal.uajy.ac.id/13894/1/TS150130.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/13894/2/TS150131.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/13894/3/TS150132.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/13894/4/TS150133.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/13894/5/TS150134.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/13894/6/TS150135.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/13894/7/BAB%206.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/13894/ |
Daftar Isi:
- Pembangunan jaringan jalan yang memadai diperlukan agar mampu memberikan pelayanan yang optimal sesuai dengan kapasitas yang diperlukan. Jalan Tol Solo - Ngawi merupakan salah satu bagian jalan tol Trans Jawa yangbelum selesai pembangunannya. Pembangunan jalan tol ini menggunakan rigid pavement. Perancangan rigid pavement ditujukan supaya perkerasan tahan sampai pada masa layannya. Dalam perancangan rigid pavement, digunakan perkerasan dengan beton bertulang untuk struktur pada rigid pavement tersebut tersebut. Perancangan rigid pavement ini meliputi faktor pertumbuhan lalu lintas, umur rencana, distribusi lajur, jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN), sambungan melintang dan sambungan memanjang. Sambungan yang digunakan adalah sambungan melintang dan sambungan memanjang. Panjang bentang yang ditinjau adalah 1.475 meter. Lebar jalan tol tersebut adalah 14 meter dengan 4 lajur 2 arah lebar jalan jalur kendaraan yaitu 3.60 meter, bahu luar 3,00 meter, dan bahu dalam 1,50 meter. Spesifikasi perkerasan berdasarkan oleh. Analisis pada rigid pavement dilakukan dengan 2 metode, yaitu dengan metode Bina Marga 2013 dan AASHTO 1993. Perancangan komponen struktur rigid pavement mengacu kepada Manual Desain Perkerasan Jalan Tahun 2013. Hasil perancangan diperoleh ketebalan rigid pavement setinggi 30 centimeter, dengan lapis pondasi agregat kelas A dengan tebal 15 centimeter. Sambungan melintang dipasang setiap 30 centimeter. Lalu sambungan memanjang dipasang setiap 70 centimeter.