Deteksi Cemaran Babi Pada Sediaan Kapsul Suplemen Kecantikan Di Kota Yogyakarta Dengan Metode Pcr (Polymerase Chain Reaction)

Main Author: Aviani, Novia
Format: Article PeerReviewed Book
Terbitan: UAJY
Subjects:
Online Access: http://e-journal.uajy.ac.id/12577/1/JURNAL.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/12577/
Daftar Isi:
  • Kapsul dari produk farmasi umumnya terbuat dari gelatin. Kapsul yang berasal dari gelatin babi memiliki harga yang jauh lebih murah dibanding gelatin yang berasal dari sapi. Hal ini menjadi penyebab cangkang kapsul yang terbuat dari gelatin babi lebih dipilih oleh produsen daripada cangkang yang terbuat dari gelatin sapi. Syarat utama pangan dan produk farmasi yang beredar di Indonesia adalah halal, yaitu tidak mengandung daging babi, termasuk lemak, tulang dan produk-produk yang mengandung babi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kandungan DNA babi pada sediaan kapsul suplemen kecantikan yang ada di kota Yogyakarta, melakukan verifikasi hasil elektroforesis produk PCR sampel sediaan kapsul suplemen kecantikan dengan metode sekuensing dan mengetahui primer yang lebih sensitif dalam mengamplifikasi DNA babi pada sampel sediaan kapsul suplemen kecantikan. Pengujian pada penelitian ini dilakukan dengan metode PCR menggunakan 6 primer untuk mengetahui produk farmasi yang dikonsumsi konsumen bebas dari kandungan/unsur hewan babi. Kondisi PCR pada siklus predenaturasi diatur 98o C selama 3 menit, denaturasi 98o C selama 5 detik, annealing disesuaikan dengan primer yang digunakan dengan waktu selama 5 detik, ekstensi 72 oC selama 15 detik, final ekstensi 72 oC selama 1 menit dan hold 4 oC. Total siklus yang digunakan dalam amplifikasi PCR adalah 40 kali siklus. Beberapa sampel diambil dari PCR produk menggunakan 3 primer untuk disekuensing. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa sediaan kapsul suplemen kecantikan di Kota Yogyakarta terdeteksi positif tercemar DNA babi sebesar 16.67% dengan primer PPA 8, sedangkan dengan primer pork terdeteksi positif tercemar DNA babi sebesar 90%. Sebanyak 4 primer sisanya tidak dapat mendeteksi cemaran DNA babi. Primer pork lebih baik dalam mendeteksi cemaran DNA babi pada sediaan kapsul suplemen kecantikan. Hasil sekuensing dengan primer P14 dari sampel yang teramplifikasi dengan panjang 800bp dan 700bp mengidentifikasi DNA domba.