Daftar Isi:
  • Agama Katolik baru berkembang di Bali pada awal abad ke – 20 yang dibawa oleh para misionaris. Perkembangan umat Katolik menimbulkan perkembangan pembangunan bangunan gereja Katolik di Bali. Bangunan gereja Katolik di Bali merupakan contoh yang menarik dalam penampilan desain arsitekturnya. Pengaruh budaya setempat sangat berperan penting dalam perwujudan desain bangunan gereja terutama pada elemen-elemen arsitekturalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan penggunaan ragam hias Bali pada bangunan gereja Katolik, khususnya gereja paroki, di Bali. Ragam hias Bali sendiri memiliki kategori-kategori menurut bentuknya, yaitu pepatran (flora), kekarangan (fauna), alam, serta agama dan kepercayaan. Ragam hias Bali digunakan pada bangunan gereja Katolik merupakan sebuah keunikan tersendiri apalagi jika dipadukan dengan simbol-simbol dalam Gereja Katolik. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian ini, karena peneliti adalah instrumen kunci dalam penelitian, keadaan obyek studi yang alamiah, dan analisis yang bersifat induktif. Kesimpulan yang didapatkan pada penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang perkembangan penggunaan ragam hias pada gereja paroki di Bali dan saran bagi pembangunan gedung gereja di masa yang akan datang di Bali