PENILAIAN KUALITAS BANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN DENGAN PRINSIP-PRINSIP CONQUAS edisi 8 dan SIX SIGMA
Main Author: | NATASSASANTI, . |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://e-journal.uajy.ac.id/10972/1/0TS14180.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/10972/2/1TS14180.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/10972/3/2TS14180.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/10972/4/3TS14180.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/10972/5/4TS14180.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/10972/6/5TS14180.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/10972/7/6TS14180.pdf http://e-journal.uajy.ac.id/10972/ |
Daftar Isi:
- Di dalam industri konstruksi, kecacatan dan kerusakan bangunan merupakan hal yang sering terjadi. Kerusakan tersebut dapat disumbangkan oleh beberapa komponen seperti bagian struktur, arsitektur, maupun mekanikal & elektrikal (M&E). Penilaian Kualitas Bangunan yang dimaksud dalam tugas akhir ini adalah penilaian kualitas dalam bidang arsitektur, adapun bangunan yang ditinjau sebanyak tiga bangunan, berupa gedung perkantoran. Penilaian Kualitas Bangunan dilakukan dengan metode CONQUAS edisi 8 dan Six Sigma. Hasil penilaian ketiga bangunan dengan metode CONQUAS edisi 8 memperlihatkan nilai yang sangat memuaskan, sebesar 95,5 predikat STAR untuk BPKP, nilai 90,9 predikat STAR untuk PT. Tata Puri, dan nilai 97,3 predikat STAR untuk DPD RI. Sedangkan hasil penilaian dengan metode Six Sigma memperlihatkan hasil yang berbeda, dari skala 1-6 level sigma, gedung BPKP mencapai 2,7 level sigma, gedung PT. Tata Puri mencapai 2,5 level sigma, dan gedung DPD RI mencapai 3,5 level sigma – yang berarti ketiga bangunan masih membutuhkan tindakan perbaikan yang perlu diperhatikan. CONQUAS dan Six Sigma merupakan metode penjagaan kualitas yang menjamin keberhasilan pada tahap pelaksanaan untuk menjaga seminimal mungkin kegagalan/kerugian dapat terjadi, yang dapat diaplikasikan dalam industri konstruksi.