TERORISME DAN PEMBERITAAN MEDIA LOKAL (Analisis Isi Pemberitaan Terorisme dan Upaya Kepolisian dalam Pemburuan Terorisme dalam SKH Kedaulatan Rakyat dan SKH Bernas Periode 23 Februari – 23 Oktober 2010)

Main Author: Sari, Eleonora Vivi Purnama
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Terbitan: , 2011
Subjects:
Online Access: http://e-journal.uajy.ac.id/1027/1/0KOM02433.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/1027/2/1KOM02433.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/1027/3/2KOM02433.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/1027/4/3KOM02433.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/1027/5/4KOM02433.pdf
http://e-journal.uajy.ac.id/1027/
Daftar Isi:
  • Masyarakat Indonesia mulai mengenal terorisme pasca peristiwa pengeboman di Legian, Kuta, Bali pada tahun 2002. Peristiwa yang terjadi pada tahun 2010 adalah penangkapan sekelompok anggota jaringan teroris pada akhir bulan Februari, penangkapan Abu Bakar Ba’asyir yang diduga mendanai pelatihan teroris, Densus 88 yang berhasil mengetahui jejak Dulmatin salah satu gembong teroris paling utama yang akhirnya tertembak mati oleh Densus 88 dan yang 2 peristiwa terakhir adalah Perampokan CIMB Niaga yang diduga dilakukan oleh sekelompok teroris dalam usaha mencari dana serta penyerangan sekelompok teroris di Mapolsek Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui obyektivitas dua media lokal Yogyakarta yaitu SKH Kedaulatan Rakyat dan SKH Bernas Jogja mengenai pemberitaan aksi terorisme dan upaya kepolisian dalam pemburuan teroris. Obyek yang diambil peneliti adalah berita-berita mengenai aksi terorisme dan upaya kepolisian dalam pemburuan teroris periode 23 Februari 2010-23 Oktober 2010. Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat obyektivitas kedua media lokal akan pemberitaan aksi terorisme dan upaya kepolisian dalam pemburuan teroris. Untuk melihat obyektivitas sebuah media, peneliti menggunakan kerangka obyektivitas yang dikemukakan oleh Westerstahl sebagai pedoman dalam pengukuran unit-unit yang dianalisis. Obyektivitas yang dikemukakan oleh Westerstahl terdiri dari faktualitas (factuality) yang mengukur jenis fakta, kelengkapan unsur 5W + 1H, verifikasi terhadap fakta, pernyataan narasumber, nilai berita dan impartialitas (impartiality) yang mengukur source bias, slant, sensasionalisme dan linkage. Berdasarkan hasil pengolahan data dan kesimpulan, maka pemberitaan aksi terorisme dan upaya kepolisian dalam pemburuan terorisme dalam SKH Kedaulatan Rakyat dan SKH Bernas Jogja Periode 23 Februari-23 Oktober 2010 hampir keseluruhan beritanya memenuhi kriteria obyektivitas Westerstahl kecuali dalam unsur source bias yang cenderung memiliki tipe liputan satu sisi dan nilai berita yang dihasilkan oleh kedua media melalui penelitian ini menunjukkan bahwa kedua media belum memiliki nilai berita yang tinggi.