ASOSIASI ANTARA GAYA PENGASUHAN DAN STATUS IDENTITAS DIRI REMAJA ETNIS

Main Author: Amelia, Jessica
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: eng
Terbitan: Perpustakaan Universitas Surabaya , 2014
Online Access: http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/view/1676
http://journal.ubaya.ac.id/index.php/jimus/article/view/1676/1367
Daftar Isi:
  • Remaja adalah masa untuk  mencari identitas diri. Pencapaian status identitas diri yang melibatkan aktivitas eksplorasi dan komitmen tampak pada 8 dimensi kehidupan, yaitu okupasi, religi, politik, filosofi, friendship, dating, rekreasi, dan sex role (Adams, 1998). Status identitas diri tampaknya dapat dipengaruhi oleh gaya pengasuhan serta budaya (Marcia, dalam Santrock, 2002). Nilai-nilai pada budaya Jawa menjadikan peranan orang tua lebih besar pada kehidupan remaja Penelitian ini bertujuan mengetahui asosiasi gaya pengasuhan dengan status identitas diri remaja etnis jawa. Subjek penelitian adalah remaja etnis Jawa kelas 3 SMKN Z, yaitu Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki program keahlian di bidang seni Jawa. Pengambilan subjek menggunakan purposive sampling. Pengambilan data menggunakan angket EOMEIS (Adams, 1998) serta PAQ (Buri, 1991). Hasil penelitian menunjukkan ada asosiasi gaya pengasuhan orang tua dengan status identitas diri remaja etnis Jawa dimensi okupasi dan dating. Asosiasi lain tampak pada pengasuhan ayah dengan status identitas diri dimensi filosofi dan sex role. Berlandaskan budaya Jawa, gaya pengasuhan orang tua yang dipandang subjek menunjukkan kebebasan yang tidak sepenuhnya ( otoriter-otoritatif). Hal tersebut mendukung subjek untuk tidak dapat sepenuhnya bebas dalam bereksplorasi dan berkomitmen, sehingga status identitas diri juga belum tercapai sepenuhnya, berupa kombinasi achievement-moratorium dan achievement-moratorium-foreclosure.