Analisa dan Upaya Perbaikan Produktivitas Pada PT. Surya Jaya Indah Plasindo Di Semarang

Main Author: Wijaya, Marco Efendy
Format: Undergraduate thesis PeerReviewed
Terbitan: Fakultas Teknik UBAYA , 2001
Subjects:
Online Access: http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/136381
http://repository.ubaya.ac.id/6780/
Daftar Isi:
  • PT. Surya Jaya Indah Plasindo didirikan pada tahun 1993 di Semarang. Perusahaan ini memproduksi plastik HDPE, LOPE, dan PP. Hingga saat ini perusahaan belum pernah menghitung produktivitas perusahaan. Penelitian dilakukan untuk menghitung besar produktivitas perusahaan dan menganalisis hasil perhitungan tersebut. Pengukuran produktivitas menggunakan model OMAX dengan enam kriteria produktivitas yaitu jumlah cacat plastik HDPE I jumlah total produksi plastik HOPE, jumlah cacat plastik LDPE I jumlah total produksi plastik LOPE, jumlah cacat plastik PP I jumlah total produksi plastik PP, jumlah absen jam kerja orang HDPE I jumlah total jam kerja orang HDPE, jumlah absen jam kerja orang LOPE I jumlah total jam kerja orang LDPE, jumlah absen jam kerja orang PPI jumlah total jam kerja orang PP. Kemudian dilakukan tahap evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan dua periode yaitu periode pengukuran dengan periode dasar atau periode sebelumnya. Dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat produktivitas perusahaan tidak stabil karena sering terjadi peningkatan dan penurunan tingkat produktivitas. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas harus diperbaiki. Tindakan perbaikan yang dilakukan yaitu pelatihan pada para operator mesin yang kurang berpengalaman, pembuatan formulir yang berisi panduan sederhana bila terjadi masalah pada hasil produksi, pembuatan tempat afal, pemberian bonus bila cacat kurang dari standard yang ditetapkan perusahaan, pemotongan gaji bila cacat melebihi standard, membuat catatan komposisi bahan baku plastik yang dipesan pelanggan, melakukan pengecekan berkala terhadap hasil produksi, pemberian bonus bila operator bekerja seminggu tanpa absen, perawatan berkala terhadap mesin, membuat petunjuk penggantian saringan mesin. Tindakan perbaikan tersebut kemudian diimplementasikan, kemudian dilanjutkan dengan pengukuran produktivitas lagi. Tahap selanjutnya adalah menganalisis tindakan perbaikan dengan cara membandingkan nilai produktivitas sebelum dan sesudah perbaikan. Nilai produktivitas sesudah perbaikan menunjukkan bahwa tingkat produktivitas perusahaan mengalami peningkatan. Dari analisis keuangan menunjukkan bahwa dengan pengeluaran sebesar Rp 66.237,245 (periode 6) dan Rp 103.637,92 (periode 7) diperoleh penghematan sebesar Rp 225.260,62 (periode 6) dan Rp 260.962,30 (periode 7). Ini menunjukkan bahwa tindakan perbaikan yang dilakukan layak diteruskan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.