Simulasi Pengolahan Limbah Cair Zat Warna dengan Foto Fenton pada Sistem Kontinyu

Main Authors: Lie, Hwa, Riadi, Lieke
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri ITB , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/653/1/Lie%20Hwa_Riadi_Simulasi_Abstract_2010.pdf
http://repository.ubaya.ac.id/653/
Daftar Isi:
  • Pengolahan limbah cair yang berasal dari industri pengolahan kopi berhasil dilakukan dengan metode Foto Fenton. Percobaan dilakukan secara batch dalam sebuah reaktor gelas yang bervolume 2 liter dengan lampu ultra violet. Reagen yang digunakan dalam proses ini adalah hidrogen peroksida (H2O2) dan besi sulfat (FeSO4.2H2O). Proses pengolahan limbah dilakukan pada pH=3 dengan menambahkan sedikit asam sulfat. Sebelum diolah, limbah kopi sintetis berwarna kuning kecoklatkan. Dengan penambahan reagen Fenton dan bantuan cahaya ultra violet, limbah cair akan berubah secara perlahan dari coklat menjadi kuning dan akhirnya tidak berwarna. Absorbansi relatif zat warna, TOC dan konsentrasi ion besi diukur perubahannya terhadap waktu. Percobaan dilakukan selama empat jam. Dari hubungan absorbansi relatif terhadap waktu, kinetika reaksinya dibagi menjadi 3 fase. Fase pertama adalah fase dimana terjadi peningkatan absorbansi pada awal penambahan reagen Fenton. Pada fase kedua terjadi penurunan absorbansi warna yang merupakan reaksi order dua dikuti fase ketiga yang merupakan reaksi order pertama. Dalam aplikasi sistem kontinyu, model reaktor yang digunakan adalah reaktor berpengaduk ideal (constant strirer tank reactor). Data kinetika yang diperoleh secara batch dapat didekati dengan reaksi order satu semu terhadap kandungan bahan organik (TOC) Konsentrasi limbah kopi awal adalah 300 ppm. Degradasi bahan organik pada aliran keluar reaktor merupakan fungsi dari space time. Untuk meningkatkan prosentase degradasi bahan organik dalam limbah, digunakan empat buah foto reaktor yang bervolume sama disusun secara seri. Selain volume reaktor makin kecil, prosentase degradasinya juga meningkat.