Perceived Discrimination sebagai Mediator Hubungan antara Akulturasi dan Kesejahteraan Psikologis pada Mahasiswa Etnis Tionghoa
Main Authors: | Annan, Gosyen Lazero, Tondok, Marselius Sampe |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Direktorat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas Surabaya
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/42712/ https://journal.ubaya.ac.id/index.php/soshum/article/view/5224 |
Daftar Isi:
- Penelitian bertujuan menguji hubungan antara akulturasi dengan kesejahteraan psikologis mahasiswa etnis Tionghoa dengan perceived discrimination sebagai mediator. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan design cross sectional survei. Partisipan penelitian (N= 97) merupakan mahasiswa etnis Tionghoa yang berkuliah di perguruan tinggi negeri. Metode sampling yang digunakan yaitu purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan tiga skala yaitu Vancouver Index Acculturation, Brief Perceived Ethnic Discrimination Questionnaire-Community Version (Brief PEDQ-CV), danPsychological Well- Being Questionnaire (PWB-42). Hasil uji hipotesis dengan uji mediasi menunjukkan bahwa perceived discrimination menjadi mediator full terhadap hubungan antara akulturasi dengan kesejahteraan psikologis mahasiswa etnis Tionghoa yang berkuliah di perguruan tinggi negeri(z=-1.988; p <0.05).Temuan ini menunjukkan bahwa sebagai minoritas, mahasiswa etnis Tionghoa melakukan penerimaan atau adaptasi terhadap budaya mayoritas untukmenurunkandiskriminasi yang dihadapinya dan mekanisme ini dapat meningkatkan kesejahteraan psikologisnya. Implikasi teoritis dan praktis penelitian ini, didiskusikan lebih lanjut.