Resiliensi pada Remaja yang Memiliki Orang Tua Bercerai ditinjau dari Coping Stress
Main Author: | Putri, Larassinta Erlangga |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UNKNOWN
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/42512/ http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/265598 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan coping pada remaja yang memiliki orang tua bercerai untuk mengelola, mentoleransi, mengubah atau mengurangi dampak kejadian yang menimbulkan stres, serta untuk mengetahui kemampuan remaja yang memiliki orang tua bercerai untuk bangkit dan berkembang meskipun sedang dihadapkan pada kesulitan (resiliensi). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif interpretatif. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak dua orang dengan kriteria sebagai berikut: perempuan atau laki-laki, memiliki orang tua bercerai, dan berada pada masa remaja akhir (berusia 18-22 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua partisipan melakukan strategi coping yang berbeda untuk mengatasi dampak-dampak dan juga tekanan akibat dari terjadinya perceraian orang tua, serta memiliki kemampuan resiliensi yang berbeda juga. Adanya kehadiran social support seperti dari orang-orang yang dipercaya, serta mendapatkan bantuan professional, menjadi salah satu faktor yang menentukan perbedaan respon terhadap tekanan dan juga stres yang dialami remaja. Pandangan orang lain juga menjadi faktor terbesar yang berpengaruh terhadap ketidakmampuan remaja untuk bisa bangkit dari keterpurukan. Faktor-faktor yang memengaruhi remaja dalam mencapai resiliensi adalah faktor internal serta eksternal. Faktor internal meliputi kemampuan dalam membangun harapan dan memiliki cita-cita di masa depan, mampu untuk mandiri dan bertanggung jawab, sedangkan faktor eksternal adalah adanya dukungan sosial yang didapatkan baik secara instrumental maupun secara emosional.