Pengaruh Kitosan Terhadap Jumlah Sel Polimorfonuklear Pada Luka Bakar Derajat Ii Tikus Wistar (rattus Norvegicus)
Main Author: | Saputra, Made Permana Adi |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UNKNOWN
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/41776/ http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/264903 |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Luka bakar merupakan kerusakan kulit tubuh yang disebabkan oleh trauma panas atau trauma dingin (frost bite). Awal proses luka bakar terjadi peningkatan jumlah sel Polimorfonuklear (PMN). Kitosan dapat menjadi akselerator penyembuhan luka dengan cara meningkatkan sel-sel inflamasi seperti makrofag, sel (PMN), osteoblas, dan fibroblas. Tingkat penyembuhan luka bakar dan tingkat respon inflamasi dilihat dari penurunan jumlah sel PMN. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kitosan terhadap jumlah sel polimorfonuklear (PMN) pada luka bakar derajat II tikus galur wistar (Rattus norvegicus). Metodologi : Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yaitu RCT (Randomized Controlled Trial) dengan desain penelitian post test only control group design pada 30 tikus wistar jantan selama 8 hari, yang terbagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok I (asupan makanan,luka bakar derajat II), kelompok II (asupan makanan,luka bakar derajat II,dan salep silver sulfadiazine), kelompok III, IV, dan V (asupan makanan, luka bakar derajat II, dan salep kitosan konsentrasi 2 4 dan 6). Jumlah sel PMN didapatkan dari pembacaan preraparat histologi, kemudian akan dilakukan analisis data dengan uji One Way Anova. Hasil Penelitian : Penelitian ini menunjukan adanya perbedaan pada semua kelompok (p0,05), kecuali antara kelompok III dan IV. Peningkatan pemberian konsentrasi salep kitosan tidak berbanding lurus terhadap penurunan jumlah sel PMN Kesimpulan : Terdapat pengaruh antara pemberian kitosan terhadap jumlah sel PMN pada tikus wistar dengan luka bakar derajat II.