Hubungan Memaafkan dan Bersyukur dengan Well-being pada Emerging Adults yang Orang Tuanya Bercerai
Main Author: | Tessy, Nastasya Ryoko Bonang |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UNKNOWN
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/41676/ http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/264540 |
Daftar Isi:
- Ketika orang tua bercerai, anak akan dihadapkan dalam situasi di mana mereka harus melakukan coping untuk mengoptimalkan well-being mereka dalam menghadapi perubahan yang diakibatkan oleh perceraian. Salah satu cara coping adalah dengan memaafkan dan bersyukur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan memaafkan dan bersyukur dengan well-being pada emerging adults yang orang tuanya bercerai. Partisipan dalam penelitian ini berciri emerging adults berusia 18-25 tahun yang memiliki orang tua yang sudah bercerai minimal dua tahun. Responden yang didapatkan untuk penelitian ini berjumlah 429 orang yang diperoleh melalui voluntary convenience sampling. Data diperoleh menggunakan skala Emotional Forgiveness Scale (EFS), The Gratitude Questionnaire-Six Item Form, dan PERMA Profiler. Hipotesis penelitian diuji menggunakan uji regresi ganda. Hasil menunjukkan bahwa memaafkan dan bersyukur dapat memprediksi well-being dari emerging adults yang orang tuanya bercerai. Secara khusus, bersyukur memiliki kontribusi lebih besar dalam memprediksi well-being.