Uji Efektivitas Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Covid-19 Studi Observasional
Main Authors: | Syah, Farid Zulkarnain Nur, Purnamayanti, Anita, Rahem, Abdul, Brisbane, Hastutik Chairn |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/41165/ |
Daftar Isi:
- COVID-19 telah menjadi pandemi dan menyebabkan kematian diseluruh dunia. Penggunaan antibiotik empiris pada kasus Pneumonia COVID-19 berisiko memicu resistensi bakteri. Tujuan penelitian untuk menganalisis penggunaan antibiotik yang digunakan pada kasus Pneumonia COVID-19. Penelitian observasional dengan arah pengambilan data secara retrospektif periode Juni 2021 hingga Agustus 2021. Subjek penelitian adalah pasien terkonfirmasi Pneumonia COVID-19, dibuktikan dengan hasil CT scan dada dan PCR. Total subjek penelitian 111 pasien. Antibiotik yang digunakan azitromisin (n = 42) dan levofloksasin (n = 69). Hasil penelitian menunjukkan angka kematian antibiotik secara keseluruhan 32,4% (n = 111). Tidak terdapat perbedaan bermakna (p = 0,275) jenis antibiotik terhadap angka kematian. Penggunaan azitromisin dan levofloksasin terdapat perbedaan bermakna untuk lama terapi (p = 0,000) dan lama rawat inap (p = 0,004). Hasil uji efektivitas, menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p = 0,006) kondisi klinis berdasarkan WHO clinical progression scale sebelum dan sesudah menggunakan azitromisin. Namun, tidak terdapat perbedaan bermakna (p = 0,114) kondisi klinis sebelum dan sesudah menggunakan levofloksasin. Perburukan kondisi klinis sehingga pasien harus dirawat di ICU berpengaruh menyebabkan kematian. Kematian subjek tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia lanjut ( > 65 tahun), dan komorbid penyakit. Azitromisin efektif memperbaiki kondisi klinis pasien Pneumonia COVID-19, sedangkan levofloksasin tidak efektif memperbaiki kondisi klinis pasien Pneumonia COVID-19.