Hubungan Asupan Protein dengan Kejadian Stunting pada Balita di Negara Sedang Berkembang: Systematic Review
Main Author: | Irsan, Larasati Nabila |
---|---|
Format: | Undergraduate thesis PeerReviewed application/pdf |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
UNKNOWN
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ubaya.ac.id/39329/ http://digilib.ubaya.ac.id/pustaka.php/260692 |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Stunting merupakan permasalahan tumbuh kembang pada anak. Stunting paling sering terjadi pada anak kurang dari 5 tahun. Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan anak yang harus diperhatikan di dunia. Distribusi stunting paling banyak terjadi pada negara yang sedang berkembang. Hal tersebut salah satunya dikarenakan kurangnya asupan gizi pada negara berkembang yang menyebabkan rendahnya asupan nutrisi mikro dan makro. Salah satu makronutrien yang berperanuntuk pertumbuhan adalah protein Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kurangnya asupan protein dengan peningkatan kejadian stunting pada balita di negara sedang berkembang Metodologi: Kajian sistematik ini hanya dibuat oleh satu orang pengkaji saja dan dibuat berdasarkan Prefered Reporting Items For Systematic Review and Meta-Analysis (PRISMA). Artikel yang dikaji merupakan studi observasional. Setiap artikel dilakukan uji kualitas literatur menggunakan Agency for Health Research and Quality (AHRQ) dan Newcastle-Ottawa Scaleuntuk jenis studi case control. Hasil: Dari hasil pencarian menggunakan strategi pencarian di PUBMED, diperoleh 257jurnal, kemudian dilakukan seleksi berdasarkan judul, abstrak, dan kriteria inklusi ekslusi. Setelah melalui proses tersebut didapatkan 3jurnal yang dikaji, dua penelitian cross sectional dan satu penelitian case control. Hasil kajian sistematik ini tiga penelitian mengatakan bahwa asupan protein berhubungan dengan peningkatan kejadian stunting di negara sedang berkembang.Kesimpulan: Kurang asupan protein berhubungan dengan peningkatan kejadian stunting di negara sedang berkembang