Diare Akibat Penggunaan Antibiotik pada Anak: Apa Saran yang Diberikan oleh Apoteker Komunitas?

Main Authors: Putri, Virginia Johanes, Setiadi, Antonius Adji Prayitno, Rahem, Abdul, Brata, Cecilia, Wibowo, Yosi Irawati, Setiawan, Eko, Halim, Steven Victoria
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Bahasa: eng
Terbitan: Fakultas Farmasi Universitas Andalas bekerjasama dengan Ikatan Apoteker Indonesia - Daerah Sumatera Barat , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ubaya.ac.id/38733/
http://jsfk.ffarmasi.unand.ac.id/index.php/jsfk/article/view/730
Daftar Isi:
  • Diare akibat penggunaan antibiotik (antibiotic-associated diarrhea; AAD) merupakan salah satu gangguan klinis yang seringkali terjadi pada anak dan perlu mendapat intervensi dokter untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan mempertimbangkan bahwa swamedikasi seringkali menjadi pilihan masyarakat ketika menghadapi kasus diare, apoteker di komunitas memiliki peran penting dalam mengarahkan masyarakat ke dokter untuk mengatasi masalah terkait AAD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis dan ketepatan rekomendasi apoteker dalam menanggapi permintaan swamedikasi terkait kasus AAD pada anak.Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan di wilayah Timur kota Surabaya dan pemilihan apoteker dilakukan secara non-probability sampling, yakni voluntary response sampling. Sebuah kuesioner yang berisi pertanyaan terkait karakteristik peserta dan sebuah kasus terkait AAD pada proses pengambilan data. Validasi isi dari kasus serta penentuan kunci jawaban dilakukan melalui diskusi yang melibatkan pakar farmasi klinis, farmasi praktis, dan kesehatan masyarakat. Total terdapat 84 apoteker terlibat dalam penelitian ini; response rate 38,71%. Pemberian rekomendasi produk obat baik dengan maupun tanpa rujukan ke dokter atau saran non-farmakologi diberikan oleh 75 (89,29%) partisipan dan jenis obat yang paling sering direkomendasikan adalah probiotik, kaolin-pektin, domperidon, attapulgit. Sebanyak 26 apoteker (30,95%) memberikan rekomendasi yang tepat, yaitu: rujuk dokter segera dengan atau tanpa disertai rekomendasi lain. Hasil penelitian ini mengindikasikan perlunya intervensi untuk mengoptimalkan pemberian rekomendasi apoteker komunitas pada kasus AAD anak.